Teknologi Era Revolusi Industri 4.0

Teknologi Era Revolusi Industri 4.0 – Revolusi industri dimulai pada tahun 1784, dimana diawali dengan ditemukannya mesin uap pertama yang menjadi awal dari revolusi industri 1.0. 1.0 Pada Revolusi Industri, mekanisasi berbasis uap dan air serta kebangkitan energi adalah permulaannya. Tenaga manusia dan hewan digantikan oleh mesin dan mesin uap pada abad ke-18, salah satu pencapaian terbesarnya. Revolusi 1.0 dapat meningkatkan ekonomi secara luar biasa. Dalam dua abad setelah revolusi industri, pendapatan per kapita negara-negara di dunia meningkat enam kali lipat. Kemudian pada tahun 1870, 86 tahun kemudian, ditemukan mesin-mesin listrik dan produksi massal di berbagai daerah. Perubahan Revolusi Industri 2.0 ditandai dengan perkembangan listrik dan motor penggerak. Produksi dan produksi massal dilakukan. Telepon, mobil, dan pesawat terbang adalah contoh daya puncak. 99 tahun kemudian, saat komputer ditemukan pada tahun 1969, 3.0 menandai dimulainya revolusi industri. Pada Revolusi Industri 3.0, perubahan terjadi dengan sangat cepat. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya industri berbasis elektronik, teknologi informasi dan otomasi. Teknologi digital dan internet mulai dikenal pada akhir zaman. Saat ini, di tahun 2019, kita sudah hampir 50 tahun menghadapi revolusi industri 4.0. Perubahan itu dramatis dan pada tingkat eksponensial. Perubahan hidup yang sangat mengesankan dibandingkan dengan era Revolusi Industri sebelumnya. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan perkembangan Internet of Things yang partisipasinya sangat cepat.

Juga, apa yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0? Singkatnya, konsep industri 4.0 adalah tren dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber. Di industri 4.0, teknologi produksi sudah memasuki proses otomatisasi dan pertukaran data. Ini termasuk sistem siber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif. Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, dan bahkan kehidupan manusia itu sendiri. Singkatnya, revolusi 4.0 memperkenalkan teknologi cerdas yang dapat terkoneksi dengan berbagai bidang kehidupan manusia. Bukan rahasia lagi bahwa saat ini semua orang bergantung pada smartphone.

Teknologi Era Revolusi Industri 4.0

Industri 4.0 memiliki empat prinsip yang memungkinkan setiap perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan berbagai skenario Industri 4.0, antara lain:

Teknologi Digital Sebagai Kunci Utama Pada Era Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan segala konsekuensinya, industri akan semakin kompak dan efisien. Namun, ada juga risiko yang mungkin muncul seperti berkurangnya sumber daya manusia karena digantikan oleh mesin atau robot. Kini dunia sedang mengamati dengan seksama revolusi industri 4.0. Ada berjuta peluang, tapi di sisi lain, ada berjuta tantangan. Apa itu Revolusi Industri 4.0? Teknisi dan ekonom Jerman Profesor Klaus Martin Schwab berkata bahwa kita sekarang berada di awal revolusi yang secara fundamental akan mengubah hidup, pekerjaan, dan hubungan kita satu sama lain. Banyak hal yang sebelumnya tidak terbayangkan tiba-tiba muncul dan menjadi inovasi baru serta membuka lahan bisnis yang sangat luas. Munculnya transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-jek, Uber dan Grab. Munculnya Revolusi Industri 4.0 benar-benar berarti bisnis baru, pekerjaan baru, dan profesi baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meluncurkan Making Indonesia 4.0, roadmap dan campaign terpadu untuk menerapkan strategi menghadapi era revolusi industri keempat (Industri 4.0). Rute akan dimulai dari 4 April 2018.

Sebagai langkah awal implementasi Making Indonesia 4.0, area utama implementasi Industri 4.0 di Indonesia ada lima area, yaitu:

Kelima industri ini menjadi fondasinya dan diharapkan memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia dalam hal daya saing dan kontribusi sebagai salah satu dari 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030. Kelima sektor ini akan menjadi model penerapan Industri 4.0, menciptakan yang baru. pekerjaan berbasis teknologi dan investasi baru.

Naskah Revolusi Industri 4.0

Industri 4.0 di Indonesia akan menarik investasi asing dan dalam negeri ke Indonesia karena industri Indonesia menjadi lebih produktif dan kompetitif dengan negara lain dan berusaha untuk menjadi lebih baik karena kapasitas tenaga kerja Indonesia untuk mengadopsi teknologi meningkat. Perlu juga revolusi mental, mulai dari ketakutan akan Industri 4.0 yang akan memangkas lapangan kerja atau mengubah paradigma bahwa teknologi itu sulit.

Kita harus berupaya untuk terus mengembangkan kemampuan belajar, keterampilan yang memenuhi kebutuhan era industri 4.0 guna meningkatkan daya saing kita. Mari berharap Industri 4.0 terkendali. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus menyadari bahwa perubahan signifikan dalam Industri 4.0 tidak dapat dihindari.

Dengan potensi yang kita miliki, kita harus menjadi pemain aktif yang akan merasakan manfaat dari perubahan besar ini. Mengingat 70% tenaga kerja telah menyelesaikan SMA di masa depan, maka pendidikan tenaga kerja Indonesia semakin meningkat. Pendidikan sekolah kejuruan sangat penting bagi karyawan untuk terlibat langsung dalam produksi.

Selain itu, pemerintah harus meningkatkan porsi belanja penelitian baik melalui sistem APBN maupun dengan mendorong perguruan tinggi dan perusahaan swasta. Saat ini, pangsa belanja litbang Indonesia hanya 0,3% dari PDB pada 2016, sementara Malaysia 1,1% dan Cina sudah 2%. Pendanaan penelitian ilmiah antara lain pendirian taman teknologi sebagai hub di berbagai daerah dan pelatihan wirausaha pemula di era Revolusi Industri 4.0.

Memahami Berbagai Perubahan Di Era Revolusi Industri 4.0

Kami berharap tingkat inovasi Indonesia yang saat ini berada di peringkat 87 dunia terus meningkat sehingga semakin kompetitif di era transformasi teknologi saat ini. Kesimpulannya, revolusi industri 4.0 bukanlah peristiwa yang mengerikan, namun nyatanya telah terbuka peluang bagi anak bangsa untuk berkontribusi dalam perekonomian nasional.

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Revolusi Industri 4.0 bukan? Tapi apa itu Revolusi Industri 4.0? Bagaimana ini mempengaruhi kita? Sebelum kita bahas lebih jauh, mari kita bahas awal mula revolusi industri 4.0. Itu dibuat pertama kali pada tahun 2011 di Hanover Fair oleh sekelompok ahli dari Jerman.

Dia menjelaskan, industri saat ini telah memasuki inovasi baru dimana proses produksi telah berubah dengan cepat. Pemerintah Jerman menanggapi gagasan itu dengan serius dan segera mengadopsinya secara resmi. Setelah pengumuman resmi ide ini, pemerintah Jerman membuat grup khusus untuk membahas implementasi Industri 4.0.

Pada 2015, Angela Merkel mempresentasikan gagasan revolusi industri 4.0 di World Economic Forum (WEF). Saat ini kita hidup di era dimana revolusi industri 4.0 baru saja dimulai. Lalu apa itu Revolusi Industri 4.0? Revolusi industri 4.0 menggunakan konsep otomatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa tenaga manusia. Hal ini penting untuk efisiensi waktu, tenaga kerja dan biaya bagi pelaku industri.

Mengenal Apa Itu Era Revolusi Industri 4.0

Pemanfaatan teknologi revolusi industri 4.0 di pabrik-pabrik kini disebut juga dengan Smart Factory. Tidak hanya itu, saat ini pengambilan atau pertukaran data dapat dilakukan tepat waktu melalui internet jika diperlukan. Pihak yang berkepentingan dapat mengakses proses produksi dan akuntansi yang berlangsung di pabrik kapanpun dan dimanapun dengan koneksi internet.

Seperti yang bisa dilihat dari infografik di atas, bisa dilihat bahwa internet memang berperan sangat penting dalam perkembangan revolusi industri 4.0. Terdapat 3 poin dari data perkembangan teknologi yang akan berdampak paling besar terhadap revolusi industri 4.0, yaitu:

Menurut laporan, revolusi industri 4.0 sangat dipengaruhi oleh komputer dan internet, apalagi dengan munculnya Internet of Things (IoT), dimana semua pekerjaan dan peralatan dapat terhubung dan dikendalikan melalui internet.

Bahkan di Indonesia, pemerintah tidak tinggal diam menghadapi revolusi industri 4.0. Menurut data Kementerian Perindustrian, 5 sektor utama Indonesia diprioritaskan untuk Revolusi Industri 4.0. Kelima sektor tersebut adalah:

Transformasi Industri Pariwisata 4.0

Skor INDI (Indeks Kesiapan Industri 4.0 Indonesia) merupakan indeks yang mengukur kesiapan industri dalam menerapkan Industri 4.0. Rata-rata nilai INDI dari kelima industri tersebut adalah 2,17 yang menandakan bahwa Indonesia siap menerapkan Industri 4.0.

Tidak hanya sektor industri yang berkembang, pemerintah sedang mengembangkan 10 prioritas nasional untuk menghadapi revolusi industri 4.0. 10 prioritas nasional:

5. Menarik investasi asing dengan proposal yang baik dan intensif untuk mempercepat transfer teknologi ke perusahaan lokal

7. Peningkatan kualitas SMK sesuai dengan perubahan produksi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan mengubah program pelatihan 4.0.

Prinsip Revolusi Industri 4.0

Sebagai rakyat Indonesia tentunya kita memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam mewujudkan negara Indonesia. Mulailah dari langkah kecil seperti menggunakan produk dalam negeri, mendukung produk lokal dan memanfaatkan internet dengan baik untuk hal-hal yang bermanfaat. Karena jika kita tidak ingin membangun negara ini, mari kita mulai teknologi internet sekarang untuk hal-hal positif yang akan membantu bangsa Indonesia menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. proses produksi di mana teknologi dan komunikasi adalah titik awal. Di babak ini, peran Sumber Daya Manusia dalam proses produksi akan semakin efektif dengan bantuan mesin (machine-to-machine) dan Internet of Things (iot). Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa seluruh proses produksi mengarah pada otomatisasi yang efektif.

Salah satu fitur yang paling menonjol dari Revolusi Industri 4.0 adalah penggunaan data dan teknologi sebagai landasan operasional. Secara umum, revolusi industri 4.0 dapat dirasakan dari empat prinsip utama, yaitu: (1) interkoneksi, (2) transparansi informasi, (3) pengambilan keputusan terdesentralisasi, (4) penggunaan teknologi maju.

Menurut beberapa pakar, Revolusi Industri 4.0 dan seterusnya akan melibatkan budaya kerja berbasis keterampilan teknologi, ilmiah, matematika, teknik, dan Internet of Things (IoT). Dalam hal ini, segala potensi perubahan dengan cepat ada di depan mata karena kami percaya akan peningkatan nilai produktivitas manusia.

Di era transformasi ini, BFI Finance terus menyambut temuan

The Element Of Industry 4.0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like