Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia

Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia – Kertas Kerja PENGEMBANGAN KURIKULUM “PENGEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA” Disusun Oleh: Bab 1 Indriyani Habib Hambali PROGRAM PENELITIAN TEKNOLOGI INSTRUKSIONAL YOGYAKARTA 2013

Dalam dunia pendidikan, kurikulum digunakan sebagai salah satu prekursor utama untuk menentukan kualitas lulusan pendidikan. Kurikulum merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan pendidikan dan menjadi pedoman pelaksanaan proses pembelajaran dalam segala bentuk dan jenjang pendidikan.

Perkembangan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia

Perubahan pendidikan nasional pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan 2006, serta perubahan kurikulum 2013 saat ini merupakan hasil dari perubahan sistem politik, sosial, dan ekonomi. iptek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perkembangan Kurikulum Menjadi Rujukan Peningkatan Mutu Pendidikan Di Indonesia

RPP 1947 → Rancangan Dekorasi → 1975 Creamey Projection 1965 1995 1995 1995 1995 1995 1985 Kurikulum 1995 1995 Kurikulum 1995 . Kurikulum 1973 Pengembangan Proyek Perintis Sekolah (PPSP) 1964 Rencana Pendidikan Dasar 1997 Tinjauan Kurikulum 1994

7 A. RPP 1947 Kurikulum pertama yang dibuat pada masa kemerdekaan menggunakan istilah leer plan (bahasa Belanda) yang artinya rencana pelajaran. Kurikulum 1947 baru diterapkan pada tahun 1950.

Berfokus pada pendidikan perilaku, studi pemerintah dan sosial, topik yang berkaitan dengan peristiwa sehari-hari, seni dan pendidikan jasmani.

Kurikulum memberikan informasi yang lebih rinci untuk setiap mata pelajaran dan RPP yang tidak diungkapkan “Silabus mata pelajaran sangat jelas. Kurikulum ini telah mengarah pada sistem pendidikan nasional.

Jual Pengembangan Kurikulum Merdeka

10 Lanjutan… Ciri kurikulum 1952 yang paling menonjol dan bersamaan adalah penekanan pada isi kehidupan sehari-hari dalam setiap RPP.

11 C. Kurikulum 1964 Pokok pikiran Kurikulum 1964 adalah pemerintah dengan sungguh-sungguh memperoleh pengetahuan akademik untuk memberikan pengetahuan dasar kepada masyarakat.

Pankavardhana (Hamalik, 2004) yaitu: cipta, rasa, karsa, karya dan akhlak. Mata pelajaran diklasifikasikan ke dalam lima kelompok: moral, intelektual, emosional/seni, keterampilan (skill), dan fisik.

13 D. Kurikulum 1968 Kurikulum 1968 merupakan revisi dari Kurikulum 1964, yaitu perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pankavardhana menjadi semangat Pankasila, pengetahuan dasar dan pengembangan keterampilan khusus.

Sejarah Perjalanan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia

Untuk pembangunan manusia Pancasila sejati yang kuat dan sehat jasmani, cakap dan bugar secara jasmani, bermoral, beretika dan percaya diri beragama. Isi pendidikan ditujukan untuk pengembangan kecerdasan dan keterampilan, serta pengembangan tubuh yang sehat dan kuat.

15 E. Kurikulum 1975 Kurikulum 1975 menggantikan kurikulum 1968 dan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Orientasi tujuan, 2) Pendekatan integratif dalam arti bahwa setiap mata pelajaran memiliki arti dan peranan dalam mencapai keberhasilan. lebih penyatuan tujuan yang ditetapkan, 3) Menekankan efisiensi dan efektifitas dalam hal kewenangan dan waktu.

Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). 5) Dipengaruhi oleh perilaku psikologis dengan penekanan pada rangsangan tanggapan (stimulus response) dan latihan (drilling).

17 F. Kurikulum 1984 Kurikulum 1984 muncul sebagai penyempurnaan atau revisi dari Kurikulum 1984. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Fokus pada tujuan pembelajaran. 2) Pendekatan pengajaran yang berpusat pada siswa melalui pembelajaran siswa aktif (CBSA). 3) Benang diikat secara spiral.

Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Diberikan pelatihan. 5) Materi akan disampaikan berdasarkan tingkat kesiapan dan kematangan siswa. 6) Gunakan pendekatan keterampilan proses. Kurikulum 1984 dilaksanakan secara bertahap dari kelas yang lebih rendah ke kelas yang lebih tinggi pada tahun berikutnya.

19 G. Kurikulum 1994 Kurikulum 1994 dilaksanakan sesuai dengan UU 100 sebagai penyempurnaan dari Kurikulum 1984. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu sekolah yang merupakan peralihan dari term system ke term system.

Tahun tiga fase memungkinkan siswa untuk mengambil berbagai mata pelajaran. Ada ciri khas dari pelaksanaan kurikulum 1994, di antaranya: 1) Jadwal sekolah berbasis semester, dan 2) Persekolahan yang lebih menitik beratkan pada mata pelajaran (subject matter/content orientation). ),

21 Lanjutan… 3) Kurikulum 1994 bersifat kerakyatan, yaitu kurikulum yang diterapkan untuk seluruh siswa di Indonesia. 4) Guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran baik secara intelektual, fisik maupun sosial. 5) Saat menyampaikan pelajaran, sesuai dengan kekhasan konsep/topik dan perkembangan berpikir siswa,

Jual Buku Desain Dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Kristen Karya Dr. Junihot M. Simanjuntak, M. Pd.k

22 Lanjutan… 6) Mengajar dari konkrit ke abstrak, dari sederhana ke sulit, dari sederhana ke kompleks.

Masalah: Karena banyaknya jumlah mata pelajaran dan banyaknya materi/materi dalam setiap mata kuliah, maka beban belajar mahasiswa terlalu tinggi.Materi pelajaran tidak berhubungan dengan tingkat perkembangan kemampuan berpikir mahasiswa, sehingga dianggap terlalu sulit. . Itu tidak masuk akal karena tidak ada hubungannya dengan penggunaan sehari-hari.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan konsep kurikulum yang menitikberatkan pada pengembangan dan penguasaan kompetensi peserta didik melalui kegiatan dan pengalaman sesuai standar nasional yang telah ditetapkan. Pendidikan mengacu pada upaya mempersiapkan individu yang mampu melakukan seperangkat kompetensi yang telah ditetapkan.

Pengembangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan yang akan datang, pendidikan sekolah memberikan berbagai tugas berupa seperangkat kompetensi.

Pdf) Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya

Hasil dan dampak yang diharapkan ditunjukkan melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Keanekaragaman yang dapat diekspresikan sesuai dengan kebutuhannya (Puskur, 2002a).

Menekankan perolehan kompetensi siswa secara individual dan klasikal, Berfokus pada hasil belajar dan keberagaman, Menggunakan berbagai metode dan pendekatan pembelajaran,

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, satuan pendidikan melaksanakan pekerjaan persiapan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi inti yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Memiliki kewenangan penuh untuk menyusun rencana pendidikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, mulai dari penyusunan tujuan, visi, misi, struktur kurikulum, isi, beban mata kuliah, kalender studi, dan kurikulum.

Teori Ralph W. Tyler Dalam Pengembangan Kurikulum Pondok Pesantren Darussalam Gontor 10 Jambi

Pendidikan (KTSP) berdasarkan peraturan yang ada yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, sifat isi dan arah pengembangan pembelajaran ditentukan oleh tercapainya seperangkat kompetensi (bukan tuntas atau tidaknya suatu mata pelajaran).

32 J. Kurikulum 2013 Gagasan pengembangan kurikulum 2013 berdasarkan taksonomi yang diterima secara universal, penelitian KBK 2004, KTSP 2006, tantangan abad 21 dan penyiapan generasi 2045. Kompetensi yang terkandung dalam kurikulum 2013 akan tidak diajarkan, tetapi akan dikembangkan melalui pembelajaran mata pelajaran yang terkait. Semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas harus berkontribusi untuk membangun kompetensi inti.

34 A. Kesimpulan Kurikulum setiap negara perlu diubah sesuai dengan kebutuhan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat intelektual siswa, budaya dan sistem nilai, serta kebutuhan masyarakat.

Memantau dan mengevaluasi perbaikan dan perbaikan. Dalam hal pemeliharaan dan peningkatan, kurikulum bersifat spekulatif, sehingga tidak jelas mana yang optimal.

Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pada Madrasah Berbasis Riset Di Yayasan Madrasah Pendidikan Islam (ympi) Tanjung Balai

Untuk mengoperasikan situs web ini, kami merekam dan membagikan data pengguna dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui Kebijakan Privasi kami, termasuk Kebijakan Cookie kami.

Saya menyadari bahwa pendidikan benar-benar berubah dari waktu ke waktu. Mulai dari sistem, metode pengajaran, metode pembelajaran, kurikulum, kurikulum, materi pembelajaran, dll. Ditambah dengan konteks sosial yang tumbuh dengan gempuran teknologi yang masif, hal ini tidak serta merta membuat semua orang siap.

Sebagai mahasiswa di pertengahan 80-an hingga akhir 90-an, saya menyadari bahwa mempelajari kurikulum lama itu membosankan. Banyak sekali materi yang harus dihafal dan saya sendiri tidak bisa berkonsentrasi pada satu mata pelajaran. Kurikulum 2013 memungkinkan siswa lebih aktif dengan materi bertema. Menyenangkan karena mengajak siswa untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan topik yang diajarkan agar tidak mudah bosan.

Tentunya tidak semua hal yang perlu diikuti dalam kurikulum 2013 dapat dengan mudah diimplementasikan. Saya termasuk orang yang suka merespon perubahan program pendidikan Indonesia. Saya punya

Jual Pengembangan Kurikulum Pendidikan

Di sekolah, “Ganti menteri, ganti kurikulum. Dan ganti buku lagi. Sampah!” Akibatnya, saya memutuskan untuk tidak menggunakan metode sekolah atau pelatihan formal untuk anak-anak saya.

Hanya karena saya akhirnya punya anak dan mengajari mereka sendiri di rumah, bukan berarti saya bisa langsung melakukannya. Saya mencari di internet dan toko buku untuk mencari materi pembelajaran yang cocok untuk mereka. Adaptasi dengan situasi keluarga membuat semuanya lancar. Hingga darurat perubahan kurikulumku di penghujung tahun 2012.

Jujur saja, saya tidak terlalu memperdulikan gosip tentang kurikulum baru Kemendiknas yang mengatakan “akan sulit beradaptasi”. Ketika beberapa teman (ibu dan bapak yang anaknya di sekolah formal) mengajak ngobrol, saya hanya menjawab, mengira itu hanya angin lalu. “Ada yang salah dengan kurikulum baru?” tanyaku polos saat itu. Salah satu teman saya bilang, “Ya ampun An! Bayangkan, beban materinya makin banyak. Jam pelajarannya makin lama. Aku tersenyum canggung. Wah, itu sudah pasti

Perlahan-lahan saya mengunjungi rumah Brother Google dan mencoba mencari tahu apa yang salah dengan kurikulum baru tersebut. Saya juga mencoba mencuri teman lain. Apa keuntungan (katanya) dalam apa yang diprediksi menjadi program pelatihan terbaik tahun 2013.

Jual Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini

Saya sendiri belum banyak belajar bagaimana menerapkan kurikulum 2013 pada kedua anak saya. Tapi saya mengikuti berita dan kurikulum 2013 melalui media. Pengetahuan tidak terbatas, tetapi kemampuan berpikir kita terbatas. Kelemahan kita adalah mudah menyerah dan melihat hal baru sebagai ancaman.

Tentunya persiapan sekolah, guru, dan orang tua harus benar-benar diperhatikan sebelum siswa menggunakan kurikulum 2013. Siswa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like