Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Lingkungan

Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Lingkungan – Bertambahnya populasi manusia atau bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan bertambahnya tingkat kepadatan. Di sisi lain, tanah atau permukaan bumi tidak bertambah. Karena kepadatan penduduk, lahan pertanian dapat berkurang karena digunakan untuk lahan pemukiman.

Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernafas. Demikian pula sebagai makhluk hidup, manusia juga membutuhkan oksigen untuk hidup, manusia mendapatkan oksigen yang diperlukan dari udara yang bersih. Udara bersih berarti udara yang tidak tercemar, sehingga kualitas udara terjaga dengan baik dan pernafasan yang sehat dapat tercapai dengan udara yang bersih.

Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Lingkungan

Udara bersih sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Udara bersih mengandung banyak oksigen. Semakin besar populasi, semakin banyak oksigen yang dibutuhkan. Bertambahnya pemukiman, sarana transportasi dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar dan batu bara) menyebabkan peningkatan kadar CO2.

Apabila Pertumbuhan Penduduk Terjadi Seperti Ditunjukkan Oleh Grafik, Dampak Yang Ditimbulkan

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa semakin besar kepadatan penduduk maka semakin besar kebutuhan akan oksigen. Karena itu, Pemkot gencar mengkampanyekan penanaman pohon di seluruh wilayah. Selain untuk penyejuk dan keindahan, pepohonan juga berfungsi sebagai hutan kota untuk mengurangi tingkat polusi udara.

Hutan ditebang setiap tahun untuk kepentingan kehidupan manusia, misalnya sebagai lahan pertanian atau pemukiman. Pakar lingkungan memperkirakan bahwa lebih dari 70% hutan alam dunia ditebang atau rusak parah. Pertambahan jumlah penduduk disertai dengan peningkatan penggunaan sumber daya alam hayati. Pembukaan hutan secara liar untuk lahan pertanian atau pencarian hasil hutan sebagai mata pencaharian penduduk merusak ekosistem hutan.

Air mutlak diperlukan bagi makhluk hidup. Padahal air yang dibutuhkan manusia sebagai makhluk hidup adalah air bersih. Air bersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga atau rumah tangga. Air bersih memenuhi syarat mutu, meliputi syarat fisik, kimia dan biologi. Persyaratan kimia adalah bahwa air tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Syarat fisiknya adalah airnya tetap jernih (tidak berubah warna) dan tidak berasa atau berbau. Syarat biologisnya adalah air tersebut tidak mengandung mikroorganisme atau bibit penyakit.

Manusia, sebagai makhluk hidup, membutuhkan makanan. Seiring bertambahnya populasi manusia atau jumlah penduduk, jumlah makanan yang dibutuhkan juga meningkat. Apabila tidak dibarengi dengan peningkatan produksi pangan, maka dapat terjadi kekurangan pangan, tetapi laju pertumbuhan penduduk biasanya lebih cepat daripada peningkatan produksi pangan. Ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya, penduduk mungkin kekurangan nutrisi atau makanan. Akibat kekurangan gizi, daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit menjadi rendah, sehingga mudah tertular penyakit.

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk, Serta Tingkat Kemiskinan Terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Hal ini disebabkan oleh limbah domestik dan industri. Air umumnya disebut tercemar ketika diubah oleh polutan antropogenik dan tidak dapat mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami perubahan signifikan dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, ganggang mekar, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan signifikan dalam kualitas air dan status ekologis air. Danau, sungai, lautan, dan air tanah merupakan bagian penting dari siklus hidup manusia dan merupakan bagian dari siklus hidrologi. Selain untuk mengosongkan limpasan air dari sedimen dan polutan. Berbagai fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, laut, dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, sebagai bahan baku air minum, sebagai saluran air hujan dan air limbah, dan memang sebagai tempat wisata. Di negara berkembang seperti Indonesia, pencemaran air merupakan salah satu penyebab utama masalah/penyakit kesehatan manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 14.000 orang di seluruh dunia meninggal setiap hari akibat penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air.

Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya seringkali berdampak negatif terhadap lingkungan. Misalnya, pohon ditebang di hutan untuk menutupi kebutuhan bahan bangunan dan kertas. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, hutan dibuka dan rawa/gambut dikeringkan. Sebuah pabrik tekstil didirikan untuk memenuhi kebutuhan sandang. Beberapa kendaraan bermotor diciptakan untuk mengefisienkan transportasi. Jika tidak dilakukan dengan baik, kegiatan seperti ini lambat laun dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Sebagai contoh, penebangan yang tidak terkendali dapat menyebabkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor serta merusak keanekaragaman hayati hutan. Jika daya dukung lingkungan terbatas, pemenuhan kebutuhan populasi berikutnya tidak terjamin.

Di daerah padat, sampah sering dibuang di tempat yang tidak semestinya, seperti sungai, karena keterbatasan tempat pengumpulan. Akibatnya adalah pencemaran air dan tanah. Kebutuhan transportasi juga semakin meningkat, sehingga jumlah kendaraan bermotor semakin meningkat. Hal ini menyebabkan polusi udara dan suara. Oleh karena itu, kepadatan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan berbagai jenis pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.

<= Sebelumnya

Apabila Kecenderungan Pertumbuhan Penduduk Tampak Seperti Pada Grafik Maka Dampak Lingkungan Yang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like