Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai – Pengaruh Motivasi Kerja I
Disiplin karyawan
(Penelitian pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Sidrap)

Pengaruh Motivasi Kerja I
Disiplin karyawan
(Studi di Bank Rakyat Indonesia Cabang Sidrap).

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Bank Rakyat Indonesia Cabang Sidrap. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 68 orang dari total populasi 210 karyawan Bank Rakyat Indonesia cabang Sidrap. Pengambilan sampel dengan metode Slovin. Metode pengumpulan data melalui observasi terhadap pihak terkait, wawancara dan kuesioner. Analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi 0,1 digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan dengan thitung 4,098 lebih tinggi dari ttabel 1,668 dengan nilai signifikansi 0,00. Disiplin kerja juga berpengaruh positif dan signifikan dengan nilai t-hitung 4590 lebih besar dari t-tabel 1,668 dengan nilai signifikansi 0,00. Sementara itu, hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 40.588 lebih tinggi dari F hitung 39 pada Tabel 2, dengan nilai signifikansi 0,00 yang berarti bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. produktifitas. . Kontribusi motivasi kerja dan disiplin kerja sebesar 55,5% pada penjelasan produktivitas kerja karyawan, sisanya sebesar 44,5% dijelaskan oleh faktor lain di luar cakupan penelitian ini. Departemen Pariwisata

Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Wanita Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Dalam Pengelolaan Pariwisata Kota Makassar.

Andy Asriani Alam. Penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Wanita Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi Di Dinas Pariwisata Kota Makassar” Prof. dokter H. Osman Lawengka dan MA, Dr. Mat Pono, SE., M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor motivasi kerja yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Dalam penelitian ini motivasi kerja intrinsik sebagai variabel X1, motivasi ekstrinsik sebagai variabel X2, kinerja keuangan sebagai variabel Y, dan kepuasan kerja sebagai variabel Z.

Metode analisis yang digunakan untuk mengimplementasikan tujuan penelitian ini menggunakan program SPSS dengan menyebarkan kuesioner selama satu bulan, yang diisi oleh pegawai wanita dinas pariwisata kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 memiliki hubungan yang signifikan dan positif secara parsial dengan kinerja (Y) tenaga kerja wanita dengan kepuasan kerja sebagai variabel Z dalam penelitian.

Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Diharapkan Dinas Pariwisata Kota Makassar dapat terus mendukung motivasi kerja para pegawainya untuk menjamin produktivitas pegawai yang lebih baik, khususnya kepuasan kerja bagi perempuan.

Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel motivasi ekstrinsik berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian yang diperoleh koefisien beta sebesar 0,401 dan nilai signifikan sebesar 0,008. Artinya semakin tinggi motivasi ekstrinsik maka semakin tinggi pula produktivitas wanita karena kepuasan kerja. Kata motivasi berasal dari bahasa latin mover yang artinya menggerakkan atau menggerakkan. Motivasi juga diartikan sebagai sumber kekuatan yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Motivasi adalah suatu usaha yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan, dan motif adalah daya dorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Karena perilaku manusia cenderung ke arah purposiveness dan dipandu oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.

Pemberian motivasi merupakan suatu tujuan agar karyawan yang termotivasi dapat bekerja sesuai dengan petunjuk pekerjaan dan diberi tanggung jawab sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Selain itu juga mencakup unsur usaha, yaitu usaha yang bersifat kualitatif dan terarah untuk mencapai tujuan organisasi.

Motivasi kerja merupakan daya penggerak yang menimbulkan semangat kerja seseorang sehingga mau bekerja sama, bekerja secara efisien dan memadukan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan, 1999:95). Sedangkan menurut Samsudin (2005), motivasi adalah proses mempengaruhi seseorang atau mendorong seseorang atau suatu kelompok kerja dari luar yang telah ditetapkan. Hasibuan (2003).

Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja Dan Kepuasaan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Tunas Artha Mandiri (tam) Syariah Nganjuk

Bentuk struktur organisasi tempat karyawan bekerja memiliki pengaruh besar terhadap moral karyawan dan kepuasan kerja.

Struktur sosial kelompok memiliki pengaruh yang besar terhadap diri individu para anggotanya. Mereka lebih suka bekerja dalam kelompok di mana ada asosiasi yang fleksibel.

Menerima karyawan sebagai anggota kelompok mempengaruhi ketenangan kerja kelompok atau karyawan.

Teori motivasi merupakan cara pandang yang dapat dijadikan acuan untuk mengetahui motivasi individu atau kelompok tertentu dalam suatu unit bisnis. Motivasi dapat membuat seseorang berperilaku lebih baik, sehingga motivasi kerja karyawan yang tinggi berbanding lurus dengan produktivitas perusahaan. Karyawan yang termotivasi akan melakukan tugas yang diberikan kepadanya dengan energi dan antusiasme. Sebaliknya, karyawan dengan motivasi rendah sering menunjukkan perasaan tidak nyaman dan tidak puas dengan pekerjaannya. Akibatnya, produktivitas mereka menurun dan tujuan perusahaan tidak tercapai. Marjani (2005) mengemukakan bahwa ada hubungan positif antara motivasi dan kinerja karyawan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tingkat motivasi kerja karyawan yang tinggi berhubungan dengan kecenderungan untuk mencapai tingkat produktivitas kerja karyawan yang tinggi. Karyawan yang bermotivasi tinggi akan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (studi Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Sidrap)

Motivasi kerja juga mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Rahmawati (2006) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan. Hal ini terlihat pada contoh karyawan dengan motivasi kerja rendah yang biasanya juga memiliki produktivitas rendah. Windy dan Gunasti (2012) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan saat menguji hipotesisnya di perusahaan manufaktur Surabaya. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rivai (2005) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dan kinerja karyawan. Semakin banyak motivasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan, semakin baik produktivitas karyawan tersebut.

Karyawan tidak akan bekerja secara optimal jika tidak memiliki motivasi intrinsik yang tinggi untuk melakukannya. Masalah motivasi dalam perusahaan harus diperhatikan secara serius oleh manajemen sumber daya manusia. Perusahaan harus menjadikan karyawan sebagai aset, bukan hanya sebagai alat produksi.

Untuk mencapai produktivitas yang tinggi, pimpinan perusahaan harus memperhatikan semangat kerja dan disiplin kerja karyawannya. Moral adalah sikap mental yang dapat memotivasi seseorang untuk bekerja lebih keras, lebih cepat dan lebih baik. Semangat kerja karyawan yang tinggi akan mempengaruhi produktivitas dan efisiensi kerja. Hilangnya disiplin kerja akan mempengaruhi efisiensi kerja dan efektifitas tugas kerja. Dengan kedisiplinan, kami berharap pekerjaan dapat dilakukan dengan seefisien mungkin. Jika disiplin tidak dipelihara, kemungkinan tujuan tidak akan tercapai secara efektif dan efisien. (Nitisemito, 1982). Perusahaan harus menjadikan karyawan sebagai aset, bukan hanya sebagai alat produksi. Untuk itu perusahaan perlu menciptakan kondisi yang menguntungkan dimana karyawan akan merasa nyaman, kebutuhannya akan terpuaskan, dengan harapan dapat menjaga motivasi untuk bersama-sama mencapai visi dan misi perusahaan (Iskandar, 2013).

Menurut Aini (2014), penelitian Chaudhary tahun 2007 (dalam Accningsih 2012) menemukan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Untuk mencapai hasil produktivitas karyawan yang lebih tinggi dan lebih tinggi, motivasi sangat penting. Untuk memotivasi karyawannya, seorang manajer harus terlebih dahulu mengetahui insentif atau kebutuhan karyawannya agar mau melakukan aktivitas tertentu agar produktivitas meningkat.

Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah

Damayanti Agiel, Susilaningsih, Sumaryati Sri, 2013. Pengaruh Reward dan Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta. UNS. Volume, 2 Number 1in : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=108138&val=4068&title=PENGARUH%20KOMPENSASI%20DAN%20MOTIVATION%20WORK%20TERHOWARD%20KINERLOWAAY%20%020%20(PDAM)%20 20SURAKARTA diakses pada 1 Desember 2016.

Mahrdika, I Gusti., Ardana, Komang. 2013. Pengaruh Penghargaan, Motivasi dan Disiplin terhadap Produktivitas Karyawan di Koperasi Multi Usaha Bumi Mangupura Sejahtera Badung. Jurnal Elektronik Manajemen, Universitas Udayan. Dalam Jilid, 2 Nomor 11:

Aini, N. 2014. Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Karyawan di PT. Pertamina Retail di Bright Surabaya: http://digilib.uinsby.ac.id/352/8/Bab%202.pdf, diakses 1 Desember 2016.

Murti Hawa, Hudivinarasih Gunasti. 2012. Pengaruh motivasi reward dan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan pada studi kasus akuntansi pada perusahaan manufaktur di Surabaya. Kajian Akuntansi Indonesia. Dalam Jilid, 2 Nomor 2:

Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Dan Loyalitas Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Timur Raya Lestari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like