Usaha Kreatif Di Masa Pandemi

Usaha Kreatif Di Masa Pandemi – Jakarta, – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah menyusun beberapa langkah strategis untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di masa tanggap darurat (epidemi) Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dalam sambutannya di Jakarta, Rabu (22/4/2020), mengatakan pemerintah telah membagi tiga langkah dalam menghadapi Covid-19. Rata-rata waktu tanggap darurat, pemulihan (

Usaha Kreatif Di Masa Pandemi

“Kami telah menetapkan APBN dan menjalankan program-program khusus selama masa Covid-19. Reinvestasi akan difokuskan pada berbagai program yang mendukung penanganan Covid-19 sekaligus membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya. dikatakan. “ucap Wishnutama.

Seniman Dan Pelaku Industri Kreatif Jadikan Pandemi Sebagai Peluang Dan Tantangan

Dalam tanggap darurat ini, enam proyek diluncurkan di bawah kewenangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam upaya mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Program tersebut meliputi penyediaan akomodasi, transportasi dan peralatan bagi tenaga medis dan tenaga penunjang di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 berdasarkan rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

“Sampai saat ini sudah lebih dari 2.000 tenaga kesehatan di Jakarta yang telah merasakan manfaatnya. Kerja sama ini merupakan salah satu bentuk dukungan Kemenparekraf terhadap industri pariwisata, hotel dan bisnis transportasi agar dapat melindungi pekerjanya,” ujarnya. ujar Wishnutama.

Selain itu, Kemenparekraf/Baparekraf bekerjasama dengan kementerian/lembaga terkait telah mengusulkan berbagai program yang dapat memberikan bantuan kepada sektor pariwisata dan tenaga kerja serta ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19.

Gaet Pembeli Global, Pasarkan Produk Kerajinan Secara Daring

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah merekomendasikan agar sektor usaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif dimasukkan dalam Permenkeu 23/PMK.03/2020. Subsektor yang termasuk dalam bidang usaha pariwisata dan ekonomi manufaktur dapat memanfaatkan insentif berupa bantuan PPh 21, pembebasan luar negeri PPh 22, dan pengurangan PPh sebesar 30 persen.

Menparekraf berharap para pelaku UMKM pariwisata dan ekonomi yang terdampak wabah Covid-19 dapat memperpanjang undang-undang ini jika perpanjangan Permenkeu 23/PMK.03/2020 disetujui oleh Kementerian Keuangan.

Kemenparekraf/Baparekraf juga mencanangkan program mandiri untuk memberdayakan pelaku UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi. Diantaranya adalah kampanye nasional #GerakanMaskerKain, #GerakanLaukSiapSaji, dan gerakan #SatudalamKopi yang bertujuan untuk menggerakkan perekonomian selama penanganan dampak Covid-19.

#GerakanMaskerKain bertujuan untuk membeli 1 juta masker debu di seluruh negeri. Dalam program ini, Kemenparekraf menggandeng UMKM di sektor ekonomi partisipasi kreatif. Untuk dapat menjalankan usahanya di tengah wabah, dan produk yang mereka buat juga membantu mencegah penyebaran Covid-19.

Webinar “bisnis Kreatif Di Usia Muda”⁣⁣

“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mendata kurang lebih 213.000 tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi dari 34 provinsi (data sampai dengan 22/4/2020) yang terdampak Covid-19. Data ini akan digunakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai basis kegiatan yang melibatkan pelaku ekonomi kreatif dan UMKM kreatif yang terlibat dalam #GerakanMaskerKain,” ujarnya.

Hal yang sama akan dilakukan di #GerakanLaukSiapSaji. Kemenparekraf/Baparekraf akan bekerja sama dengan pelaku usaha pangan, UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah untuk memproduksi pangan bagi masyarakat terdampak, baik komunitas pariwisata maupun ekonomi kreatif itu sendiri maupun masyarakat umum.

Baru-baru ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Kementerian Perindustrian dan dengan dukungan Tokopedia meluncurkan proyek #SatudalamKopi sebagai kemitraan untuk mempromosikan kopi nusantara, sekaligus menggerakkan roda ekonomi. industri kopi tanah air. pemain untuk terus berjuang melalui pandemi Covid-19.

“Kemenparekraf/Baparekraf juga telah menggandeng para pelaku ekonomi kreatif untuk bersama-sama memperkuat kampanye #JagaJauh. Dengan adanya gerakan besar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat,” jelas Wishnutama.

Menyelamatkan Umkm Di Tengah Kepungan Pandemi

Melalui rencana tersebut, diharapkan komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif semakin kompetitif dan siap bangkit bersama begitu pandemi dinyatakan berakhir. Selain itu, Presiden Joko Widodo, usai rapat kecil terkait pengurangan dampak Covid-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, beberapa waktu lalu memprediksi sektor pariwisata akan berkembang setelah kalahnya wabah.

Sedemikian rupa sehingga Presiden meminta agar pengurangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif benar-benar responsif dan tepat sasaran.

“Kami akan mengelola anggaran dan menjalankan program-program yang melibatkan para pelaku parakraft sehingga mereka dapat membantu penghematan dan meningkatkan kualitas lingkungan dan bisnis sektor parakraft. Juga akan dikaji melalui rencana pengurangan dan pendampingan langsung di bidang pariwisata. dan produksi, sektor ekonomi dan berbagai program lainnya,” kata Wishnutama. (Foto: Humas Kemenparekraf) Beberapa bulan terakhir dunia dihebohkan dengan virus yang disebut dengan sindrom pernapasan akut coronavirus 2 ( SARS-CoV-2) atau lebih dikenal dengan virus Corona.Virus corona merupakan kumpulan virus yang dapat menyerang sistem pernafasan, sehingga dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan, pneumonia akut dan kematian pada manusia.

Sejak kemunculannya, semua negara mulai menerapkan berbagai undang-undang untuk mencegah penyebaran virus Corona, tidak terkecuali Indonesia. Pemerintah Indonesia sendiri telah mengeluarkan undang-undang terkait penanganan dan pencegahan virus Corona, antara lain membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain, menjaga jarak sosial, dan mengurangi jumlah orang yang tidak berisiko menyebarkan virus Corona. .

Peluang Dan Strategi Industri Kreatif Di Era Pandemi Covid 19

Situasi ini telah mempengaruhi banyak sektor, terutama sektor ekonomi. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan yang diperbarui hingga 31 Juli 2020, menunjukkan bahwa selama pandemi, ada sekitar 3,5 juta pekerja yang di-PHK (PHK red) atau di-PHK, termasuk pekerja formal dan informal.

Di antara berbagai jenis permasalahan di masa wabah virus Corona, ada kegiatan menarik terkait bisnis di Indonesia yang bisa kita lakukan sambil menggali hobi sekaligus menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian. Apa itu?

Rekomendasi penggunaan masker dari World Health Organization (WHO) serta rekomendasi dari pemerintah Indonesia di tengah merebaknya virus Corona menyebabkan permintaan masker di beberapa daerah melebihi suplai. Bahkan, hal ini membuat harga jual lebih tinggi dari harga normal. Melihat situasi tersebut, masyarakat Indonesia jelas tidak tinggal diam. Masyarakat mulai membuat masker buatan sendiri, mulai dari masker sederhana berbahan kain hingga masker modis berbahan berlian dengan harga berbeda-beda. Pilihan masker yang beragam membuat followersnya semakin banyak.

Menurut Pinky Herdarto, pemilik butik fesyen yang bergerak di bidang produksi masker, kemungkinan besar masker akan menjadi mode di Indonesia, mengingat masyarakat Korea sudah lama menggunakan masker sebelum adanya wabah. Seperti halnya Idul Fitri, banyak orang yang memakai masker sesuai dengan busana muslimahnya. Begitu pula dengan pernikahan di masa wabah juga menawarkan ide baru dalam penggunaan masker yang baik. Semoga penggunaan masker ini bisa membangkitkan mood, karena pakai masker itu bagus.

Pelaku Usaha Kreatif, Yuk Daftar Bantuan Insentif Pemerintah

Bagi pecinta kuliner, hal ini sangat mudah dilakukan. Seiring waktu, bisnis makanan dan minuman rumahan tumbuh dan menyebar secara signifikan selama pandemi. Sebenarnya tidak harus jago masak untuk memulai bisnis ini karena sekarang sudah banyak media belajar memasak online yang mudah didapat seperti YouTube, Cookpad, Resep dan masih banyak lagi. Anda tinggal mengikuti langkah-langkah yang disebutkan dalam buku lalu langsung menggunakannya di dapur. Semakin mudah informasi dan semakin banyak media pemasaran yang dimiliki maka bisnis tersebut semakin populer di kalangan masyarakat.

Sejak diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar-Red), masyarakat mulai beralih ke berbagai sistem daring. Ini adalah kesempatan bagi orang-orang yang ingin memberdayakan diri melalui layanan pembinaan bisnis. Perusahaan tersebut bermacam-macam jenisnya, mulai dari perusahaan pelatihan bisnis online, perusahaan pelatihan memasak, dan lainnya. Selain wilayah kerja yang fleksibel, bisnis ini dapat dengan cepat didistribusikan melalui program “afiliasi”. Program afiliasi adalah program yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan komisi jika berhasil membuat orang lain menggunakan produk tersebut, produk yang kita bahas disini adalah pelatihan. Metode yang paling umum ditemukan dengan program afiliasi dalam pelatihan adalah bekerja dengan siswa yang telah menyelesaikan pelatihan dan kemudian siswa mempromosikan pelatihan tersebut kepada teman-temannya di media sosial berdasarkan kesepakatan dan kerja sama. Upaya ini berhasil didengar di kalangan masyarakat.

Bangkitnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) merupakan hal yang baik untuk menggerakkan perekonomian Indonesia. UMKM dapat memberikan dampak langsung terhadap perekonomian lokal. Diharapkan masyarakat Indonesia terus memberikan inovasi dari berbagai kemampuan dan bakat kreatifnya. Apalagi di masa-masa sulit seperti ini, kita semua perlu tetap berpikir positif dan berpikir positif serta tidak mudah kalah dengan keadaan. Kita bisa, kita pasti bisa!

Miranti, Ade. 2020. Akibat Corona, lebih dari 3,5 juta pekerja dipecat dan dipulangkan. https://money.kompas.com/read/2020/08/04/163900726/imbas-corona-lebih-dari-3-5-juta-pekerja-kena-phk-dan-dirumahkan?page=all (akses di 28 Agustus 2020)

Menjajaki Peluang Usaha Baru Di Tengah Pandemi

Anisah, Zulfa. 2020. Masker mungkin menjadi trend baru di dunia fashion Indonesia. 2 September 2010)

Peta Situs | Email Kementerian Keuangan | FAQ | Kondisi | mereka bijaksana | LPSE | Hubungi Kami | Opini: Sulit untuk melihat peningkatan pengetahuan tentang wabah Corona yang berkembang pesat. Efek ini merambah berbagai sektor, termasuk ekonomi dan industri.

Tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar. Akibatnya, beberapa perusahaan memutuskan untuk merumahkan karyawannya dan bahkan ada yang menghentikan sementara pekerjaan mereka (PHK).

Situasi ini jelas merupakan tragedi besar, bahkan sebagian dari mereka merasa bingung. Wajar saja, karena tiba-tiba Anda harus kehilangan penghasilan. Di rumah ada keluarga yang harus dinafkahi.

Webinar Kewirausahaan “bangkitkan Semangat, Ciptakan Peluang Dengan Berwirausaha Di Masa Pandemi”

Belum diketahui kapan virus Corona akan berakhir. Jadi memang harus seperti itu, untuk menjaga kestabilan keuangan, Anda perlu punya ide dan mencari uang yang bisa di rumah.

Bisnis rumahan adalah peluang yang bisa dimanfaatkan. Umumnya jumlah yang dibutuhkan tidak besar, kecuali jumlahnya berubah. Untuk memulai peluang bisnis rumahan di masa pandemi seperti saat ini, yang perlu dilakukan adalah mengembangkan bakat dan minat Anda untuk menciptakan sesuatu yang disukai atau diinginkan orang lain.

Memanfaatkan kemajuan teknologi, bisnis online sudah populer bahkan sebelum pandemi melanda. Ide bisnis online ini unik dan fleksibel, Anda hanya perlu memanfaatkan internet dan laptop atau smartphone.

Apalagi di tengah pembatasan sosial seperti sekarang, dimana orang bekerja dari rumah yang malah meningkatkan penggunaan internet – termasuk berbelanja. Anda bisa menjalankan bisnis online dengan menggunakan dan mengelola platform e-commerce yang semakin banyak tersedia, atau Anda juga bisa membuat toko online melalui website sendiri, bahkan dengan media sosial.

Kementerian Komunikasi Dan Informatika

Di masa epidemi ini, topeng

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like