Umkm Indonesia Di Masa Pandemi

Umkm Indonesia Di Masa Pandemi – Saat ini Indonesia sedang mengalami bencana nasional akibat wabah Covid-19. Selain kesehatan, Indonesia juga menderita kerugian dari sisi ekonomi. Kecil kemungkinan ekonomi Indonesia akan menghadapi risiko selama darurat Covid-19.

Industri kosmetik khususnya UKM juga mengalami kerugian akibat pandemi Covid-19. Di masa pandemi Covid-19, industri kosmetik harus menyusun strategi bertahan hidup, mengingat permintaan masyarakat menurun. Jika situasi ini dibiarkan berlanjut, maka akan berdampak pascapandemi berupa kelangsungan operasional dan negatifitas dalam persaingan. Dalam kaitan ini, Perusahaan Badan POM memberikan dukungan dengan meminta agar UMKM tetap memproduksi produk kosmetik

Umkm Indonesia Di Masa Pandemi

Yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini. Selain itu, BPOM juga memberikan keleluasaan dengan mempercepat dan mempermudah (persyaratan dan tata cara) perijinan kosmetik dan produk.

Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Nasabah Umkm Bprs Amanah Insani Di Masa Pandemi Covid 19

Berkaitan dengan hal tersebut, para pelaku UMKM kosmetik harus memahami dan memanfaatkan peluang tersebut melalui webinar “Isu Lingkungan UMKM Kosmetik, Memanfaatkan Peluang di Masa Pandemi” yang diselenggarakan pada tanggal 19 Mei 2020 dan mengundang peserta yang akan dihadiri oleh 350 orang. Kosmetik dari pengusaha UMKM, peneliti dan organisasi industri kosmetik. perwakilan kementerian/lembaga terkait dan perwakilan Balai POM. Karya ini dibuka oleh Wakil Rektor yang membidangi pengawasan obat tradisional, suplemen gizi dan kosmetika, Dra. Mayagustina Andarini, Apt, M.Si. Webinar ini membahas 3 topik yaitu Implementasi Program Dukungan Pemerintah untuk UKM Meskipun Terdampak Covid-19, Implementasi Layanan Publik Kosmetik di BPOM dengan Lancar dan Cepat dan Tips Bertahan Hidup bagi UMKM Kosmetik. dan mengambil risiko selama pandemi. Permohonan diajukan oleh organisasi terkait yaitu Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Layanan Usaha, Kementerian Pangan dan Obat-obatan, otoritas keuangan dan perwakilan perusahaan kosmetik. Anda yakin bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Tujuan dari karya ini agar UMKM kosmetik dapat memahami dan memanfaatkan keleluasaan pemerintah dalam memitigasi dampak pandemi Covid-19. Dalam semangat Hari Kebangkitan Nasional ke-112, kami berharap semua pihak terkait dapat meningkatkan upaya dan kegiatannya dalam mendukung UKM kosmetik agar cepat bangkit dan menang dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Badan POM RI telah mencapai usia matang yaitu pada usia 22 tahun. Dalam rangka memperingati HUT BPOM RI ke-22 di Kendari, BPOM menyelenggarakan berbagai kegiatan, salah satunya BPOM EXPO yang akan diadakan di kantor BPOM di Kendari pada 30 Januari 2023. UMKM yang dibantu BPOM di Kendari tidak tertolong. ingin mendaftar dengan mengikuti kegiatan UMKM DISPLAY yang merupakan bagian dari kegiatan BPOM EXPO.

25/01/2023 Direktur Pusat POM Palembang Dr. Zulkifli, Apt. beserta Plt. Direktur Lokakarya Badan POM di Lubuklinggau Bapak Ronny Syafri, M.Si., Apt., mewakili Walikota Lubuklinggau Bapak Dr. H.SN Prana Putra Sohe, M.M. Acara ini digelar di rumah pribadi Walikota Lubuklinggau. Rapat tersebut juga dihadiri oleh direktur dinas kesehatan, kepala kantor pajak daerah dan pejabat kantor pemerintah kota Lubuklinggau. Wabah Covid-19 telah memberikan dampak negatif terhadap sektor ekonomi Indonesia, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). ). Untuk mendukung Program Revitalisasi Ekonomi Nasional dengan dukungan sektor UMKM, Perum Jasa Tirta I (PJT I) telah terlibat dalam pelaksanaan beberapa program dengan mitra yang didukung oleh para pelaku UMKM.

Pt Jamkrindo Berikan Pelatihan Dan Pendampingan Umkm Untuk Bangkit Di Masa Pandemi

Pemberian investasi modal kecil dan program liburan untuk pelunasan pinjaman selama 1 tahun merupakan kebijakan perusahaan dalam mendorong kemajuan usaha mitra binaan. “Kami berharap program relaksasi ini dapat meringankan beban pelaku UMKM di tengah pandemi ini.” ujar Samsul Hidayat, Corporate Secretary Perum Jasa Tirta I.

Selain itu, PJT I menyelenggarakan pelatihan online khusus bagi peserta promosi. Sesuai dengan tujuannya, tema kajian ini adalah memperkuat mitra binaan yang tumbuh di masa pandemi.

Saat ini, tim PKBL PJT I menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Pusat Penelitian Kerjasama dan Pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PSP-KUMKM) sebagai narasumber. Tak hanya itu, untuk memberikan pengalaman langsung berbisnis online bagi mitra binaan, PJT juga menghadirkan pembicara dari Shopee Indonesia. “Harapan kami melalui pelatihan daring ini, kami dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para mitra pendatang sehingga mereka dapat menaikkan standar lebih tinggi lagi,” ujar sekretaris bersama PJT I dalam sambutannya sekaligus membuka sesi pelatihan. .

Pelatihan berlangsung selama 3 (tiga) hari, 24-26 November 2020. Materi yang disampaikan sangat beragam, mulai dari paparan kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan UKM di masa pandemi Covid-19 hingga bagaimana UMKM bisa bangkit dari krisis. Khusus untuk itu, diselenggarakan pelatihan bagi para peserta tentang berbagai strategi pengembangan produk terkait peluang pasar, strategi pemasaran dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19, serta pemanfaatan teknologi media sosial untuk mendukung pengembangan UMKM. pasar. .

Pemberdayaan Umkm Melalui Pendampingan Manajemen Bisnis Dan Digital Marketing Di Masa Pandemi Covid 19

Sebanyak 50 pelaku UMKM mengikuti pelatihan tersebut, 21 di antaranya dari sektor manufaktur makanan dan minuman dan 29 dari sektor non makanan. Hadir pula peserta dari beberapa daerah antara lain Sidoarjo, Kediri, Malang, Trenggalek, Surabaya, Mojokerto, Jombang, Pati dan Surakarta. Antusiasme peserta sangat tinggi, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Terutama tentang masalah yang dihadapi selama pandemi Covid-19.

“Terima kasih kepada PJT I. Pelatihan ini telah memberikan masukan bagi kami dalam pengembangan usaha. Khususnya penjualan produk UMKM melalui media online.” Pembuat sepatu Muhammad Zamzam membuat gelang gada dari Mojokerto. “Kami juga berharap PJT Mo dapat membantu pendaftaran merek produk kami.”

PJT I selalu memberikan pembinaan berupa penghimpunan modal, pelatihan, paparan dan pendampingan sebagai trainer untuk meningkatkan peluang UMKM berdaya saing tinggi. Kenyataannya, UKM telah menjadi sektor utama yang mencita-citakan ekonomi berbasis kerakyatan. Porsinya terhadap PDB Indonesia adalah 60,3 persen. Sehingga dengan mendukung sektor ini, Anda dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat Indonesia SAMARINDA – Pertengahan Maret 2020, pandemi Covid-19 di Kaltim pertama kali terdeteksi di Samarinda. Gubernur Kalimantan Timur H Isran Noor, tindakan mendesak untuk menahan penyebaran Covid-19 melalui kebijakan “zonal lock” belum terlaksana karena kendala yang ditimbulkan oleh Perintah Pusat tentang Pembatasan Sosial Besar (PSBB). Gubernur langsung menggantinya dengan kebijakan pengunduran diri terbatas.

Kebijakan isolasi terbatas (bukan lockdown) terbukti tidak cukup untuk mencegah infiltrasi dan penyebaran Covid-19. Tak hanya di Samarinda dan Balikpapan, virus berbahaya ini sudah menyebar ke seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.

Dampak Pandemi Covid 19 Bagi Umkm Di Desa

Satgas pengendalian Covid-19 melakukan berbagai kegiatan di semua tingkatan. Bukannya berhenti, penyebaran pandemi malah menyebar ke daerah perbatasan dan pedalaman, termasuk Kabupaten Mahakam Ulu. Kasus positif Covid-19 bahkan sudah melampaui ribuan kasus dan lebih dari kematian.

Dampaknya berdampak pada semua sektor, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan daerah.

Di Kaltim, dari 309.000 UMKM, 160.000 UMKM atau lebih dari 50% terdampak pandemi Covid-19. Mereka telah mengetahui dan melewati kondisi yang sangat sulit sejak kuartal ketiga tahun 2020. Kebijakan pembatasan sosial membuat mereka sulit berbisnis.

“Kekuatan ekonomi sebenarnya ada di UKM. Oleh karena itu, kita harus bekerja keras agar UKM lebih optimis dan kreatif di masa pandemi ini,” ujar Gubernur Kaltim H Isran Noor dalam beberapa kesempatan.

E Commerce Bangkitkan Umkm Di Tengah Pandemi Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Jawa Timur

Karena kondisi para pelaku UMKM yang sulit, Gubernur Isran Noor menugaskan Dinas Bisnis, Kemitraan dan UKM Kalimantan Timur untuk bertindak cepat menyelamatkan mereka.

“Alhamdulillah, setelah melalui perjuangan yang sangat berat, Kaltim mendapatkan alokasi anggaran pemerintah sebesar Rp214 miliar untuk UKM,” kata Yadi Robyan Noor, Direktur Dinas Koperasi Kaltim, Minggu (28/3/2021). dikatakan. ).

Hibah tersebut telah diterima dan digunakan oleh 89.000 UKM di Kalimantan Timur. Masing-masing mendapat Rp 2,4 juta. Bantuan ini merupakan bagian dari Program Stimulasi Ekonomi Nasional (PEN) melalui Bantuan Presiden untuk Usaha Mikro (BPUM) yang disalurkan oleh Kementerian Kerjasama.

Tujuan dari dukungan tersebut adalah untuk meningkatkan permodalan dan daya beli UKM. Pasalnya, hampir semua UKM yang terdampak Covid-19 kesulitan untuk membeli produk yang mereka jual atau jual karena sepi pembeli.

Kemenko Pmk Dorong Ntt Bergotong Royong Untuk Kebangkitan Umkm Perempuan Di Era New Normal

Ketika aktivitas UMKM mulai menggeliat, roda perekonomian mulai berputar kembali. Efek langsungnya adalah dukungan terhadap UKM ini mengurangi pertumbuhan pengangguran dan kemiskinan.

Mantan Kepala Biro Humas Sekda Kaltim itu menjelaskan, keberhasilan Kaltim menarik kucuran dana rata-rata Rp 214 miliar untuk membantu UKM hampir mustahil tercapai. Tapi itu penuh perjuangan tak kenal lelah dan keabadian.

“Kita tidak bisa berharap APBD saja. Karena angkanya sangat besar, Rp 214 miliar. Kalau kita tunda, bisa jadi banyak UMKM yang gulung tikar,” kata Roby.

Jika kita tidak bertindak cepat, akibatnya adalah bertambahnya jumlah pengangguran dan kemudian orang miskin yang dapat menimbulkan kerawanan sosial.

Umkm Jadi Dinamisator, Penyelamat Masa Krisis

Presiden Joko Widodo meluncurkan program BPUM pada 17 Agustus 2020. Sementara itu, HM Yadi Robyan Noor dipercaya menangani Operasional Perindagkop dan UKM Kaltim pada 10 Agustus 2020. Saat itu, masyarakat langsung meminta input sistem UMKM untuk potensi sistem BPUM. penerima.

Basis data yang diusulkan adalah 18.018 UMKM yang diajukan pada awal September dan hasilnya telah didistribusikan sejak 10/10/2020 senilai sekitar Rp 34 miliar.

Setelah melalui 7 kali rapat bersama di Kadin Perindagkop Kaltim dan Dinas UKM, mereka pun melakukan pendistribusian, termasuk pada hari Sabtu dan Minggu.

“Alhamdulillah sampai akhir Desember 2020, 100 persen sudah masuk melalui BRI dan BNI dengan total Rp214 miliar untuk 89.000 UMKM,” jelas Roby.

Wa Talks

Pada tahun 2020 Rp.

Pada saat yang sama, Roby sangat berharap agar 70.000 UKM yang belum mendapatkan insentif bisa memperjuangkannya melalui APBD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like