
Perkembangan Teknologi Pertanian Di Indonesia – Jika berbicara tentang teknologi pertanian, tentu sangat erat kaitannya dengan penemuan-penemuan yang berhasil. Penemuannya bersifat fisik dan non-fisik. Tidak hanya penemuan peralatan pertanian berteknologi tinggi, tetapi juga gagasan,
Dengan demikian, masyarakat yang bergerak di dalamnya dapat merasakan keuntungan secara finansial maupun sebaliknya, terutama petani yang bekerja dan bersentuhan langsung dengan sektor pertanian. Mereka harus lebih sejahtera dengan menemukan berbagai teknologi untuk meningkatkan hasil usaha pertanian mereka.
Inovasi teknologi pertanian tidak terbatas di luar negeri. Ternyata, anak negeri sendiri tak kalah cerdas dan kreatifnya dengan para penemu negeri lain. Mereka berhasil menemukan berbagai teknik yang berguna di bidang pertanian. Bukan hanya penemuan rata-rata yang mungkin telah ditemukan sebelumnya. Namun, penemuan tersebut dijamin asli dan terbukti dapat digunakan, khususnya oleh para petani di Indonesia.
Lalu penemuan teknologi pertanian apa saja yang ditemukan anak bumi? Untuk lebih jelasnya, silakan lihat uraian di bawah ini.
Teknologi drone atau drone sedang digunakan untuk membantu dan memaksimalkan kegiatan penyemprotan lahan pertanian. Itu benar-benar ada dan terjadi di Kecamatan Akenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Balai penelitian lingkungan pertanian daerah setempat telah menguji dan memodifikasi drone untuk menyemprot pestisida di sawah yang memiliki jangkauan yang begitu luas.
, tidak perlu langsung ke lapangan untuk menyemprot, cukup mengoperasikan drone sesuka hati. Hasilnya juga tidak mengecewakan karena penyemprotan bisa lebih cepat dan hemat. Tentunya teknologi pertanian negeri ini sangat bermanfaat bagi para petani padi. Diperkirakan satu hektar sawah bisa disemprot dengan drone ini dalam waktu sekitar 30 menit.
Bioplastik adalah teknologi pertanian bumi berupa plastik yang terbuat dari hasil pertanian. Plastik aman dan tidak merusak lingkungan. Ini adalah penemuan Kevin Kumala dari Bali. Awalnya ia sangat prihatin dengan kondisi di Bali, terutama beberapa pantai yang banyak sampah plastik. Sampah ini berasal dari botol air bekas, wadah makanan bekas, minuman, dll.
Diketahui bahwa sampah plastik ini sangat sulit terurai secara alami saat terkubur di dalam tanah, sehingga sama dengan keracunan tanah jangka panjang. Sampah plastik yang dibakar kemungkinan tidak akan hilang sama sekali isinya karena masih ada sisa pencairan. Selain itu, asap dari pembakaran plastik berwarna hitam pekat dan menyebabkan polusi udara yang setara dengan rusaknya lapisan ozon dan membahayakan makhluk hidup di bumi.
Nah, Kevin berinovasi dengan riset yang dia lakukan bersama beberapa temannya. Pertama, ia mencoba membuat plastik dari kedelai, jagung, dan singkong. Namun, pada akhirnya Kevin memutuskan untuk memilih bahan plastik singkong. Bukan hanya harganya yang murah, tapi hasil pertaniannya pun melimpah.
Menurut Kevin, bioplastik buatannya dijamin ramah lingkungan dan aman bagi makhluk hidup. Diperkirakan bioplastik akan terurai secara alami dan menjadi kompos di dalam tanah dalam waktu sekitar 90 hari.
Satu lagi penemuan teknologi pertanian karya anak negeri yang bermanfaat dan memiliki harga jual yang tinggi. Produk yang ia temukan berupa helm yang harus digunakan oleh setiap pengendara sepeda motor di jalan raya. Fungsi dari helm adalah untuk melindungi kepala dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat berkendara di jalan raya, seperti kepala terbentur, terbentur benda keras/tajam, dll. Oleh karena itu, bahan pembuatan helm harus kuat dan lentur, untuk memberikan perlindungan maksimal pada kepala.
Peneliti yang juga dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor (IPB), Siti Enjoen, berhasil membuat helm khusus. Disebut istimewa karena helm tersebut terbuat dari campuran serat sekitar 20% tandan kelapa sawit kosong. Sisanya adalah acrylonitrile butadiene styrene (ABS). Produk tersebut dinamakan Helm Green Composite karena mengandung bahan-bahan alami yang tidak terdapat pada produk helm lainnya.
Dengan kata lain, produk helm lebih ramah lingkungan. Helm ini lolos uji SNI dan juga lulus standar AS. Oleh karena itu, helm ini layak dikomersialkan selama tidak diekspor ke luar negeri.
Ini adalah sebuah inovasi teknologi pertanian untuk anak bangsa yang tidak bisa diremehkan, apalagi inovasi ini dilakukan oleh para remaja di usia dua puluhan. Namanya Naufal yang berasal dari Asseh. Naufal berhasil menghasilkan listrik dari pohon Kedodong, salah satu pohon buah-buahan yang juga merupakan hasil pertanian asli Indonesia.
Knuffle mengetahui bahwa mangga, belimbing, kedodong dan buah asam lainnya mampu menghasilkan arus listrik yang kecil atau lemah. Selanjutnya, Knüfle bereksperimen dengan cara memaksimalkan arus listrik dari pohon Kaedong yang dipilihnya. Naufal baru saja menemukan bahwa pohon Kedongdong akan menghasilkan arus listrik menggunakan tembaga, logam, dan kain atau tisu.
Triknya, batang pohon kedondong dilubangi. Kemudian, tembaga dan logam yang dilapisi kain atau tisu dimasukkan ke dalam lubang bagasi. Dengan cara ini, kain atau tisu akan menyerap kandungan asam, menggetarkan pelat tembaga dan logam.
. Aplikasi ini bernama Habibi yang dibuat oleh startup Indonesia bernama Habibi Garden. Aplikasi dapat memberi tahu
Cara kerjanya cukup sederhana. Mengutamakan alat pemantau lahan pertanian untuk merekam dan mengirimkan informasi/data kondisi tanah dan tanaman seperti suhu, kadar air, cahaya, kelembaban udara, unsur hara tanah, dll. Selain itu, data ini akan dikirimkan ke smartphone yang telah diinstal aplikasi Habibi.
Dengan cara ini, petani dapat memantau dan melacak kondisi tanaman yang ditanamnya untuk menentukan langkah-langkah yang lebih terkontrol dalam proses penanaman. Misalnya pemupukan atau yang lainnya.
Inilah 5 inovasi teknologi pertanian karya anak negeri yang patut diacungi jempol. Kami berharap kedepannya teknologi ini dapat bermanfaat dan memajukan pertanian di Indonesia secara keseluruhan.
Startup Sosial Petani Indonesia Pak Thani Saat ini, tren urban farming semakin diminati masyarakat, terutama masyarakat di kota-kota besar. Ini bisa membuat keuntungan halaman sempit menjadi sesuatu yang berharga. Karena suatu alasan…Anda bisa mendapatkan semua jenis bisnis di Venture. Dari berita bisnis hingga tips untuk mengembangkan bisnis Anda!
Sektor pertanian di Indonesia masih menjadi aspek penting dalam perekonomian negara. Hal ini dikarenakan dari segi produksi, pertanian merupakan sektor kedua yang paling berpengaruh setelah manufaktur. Sementara jika dibandingkan dengan sektor lain, pertanian masih menempati posisi teratas, kecuali sektor perdagangan dan sektor bangunan. Dengan demikian, sektor pertanian dapat mengangkat citra Indonesia di mata dunia, khususnya sebagai negara agraris yang cukup produktif.
Selain diuntungkan oleh kondisi iklim dan sumber daya alam yang mendukung, pertanian Indonesia juga didukung oleh sumber daya manusianya. Banyak petani masih mempertahankan dan menggunakan cara-cara tradisional dalam hal panen, waktu panen, dan penentuan pasca panen. Cara ini sudah ada sejak lama dan diwariskan secara turun-temurun.
Alih teknologi pertanian juga tidak menjadi kendala bagi petani. Justru dengan hadirnya teknologi di bidang pertanian yang memudahkan dan mengkoordinir para petani. Dengan demikian, kami berharap dalam waktu dekat profesi pertanian tidak lagi dipandang sebelah mata. Pertanian di Indonesia juga memiliki peluang dan tantangan yang harus dihadapi.
Mengingat begitu besarnya perkembangan pertanian di Indonesia menjadi potensi yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh semua pihak. Baik itu dari petani, pelaku pertanian maupun pemerintah. Dukungan pemerintah dapat diberikan melalui pelatihan kelompok tani dan penyediaan hasil pertanian yang lebih baik seperti benih unggul, pupuk dll.
Pada 2017, misalnya, berdasarkan data BPS yang dikutip Kompas.com, laju pertumbuhan pertanian Indonesia bisa dikatakan cukup baik di angka 6,9 persen di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pertanian Indonesia juga dapat mengekspor beberapa produk utama, antara lain rempah-rempah, kopi, cokelat, dan tembakau.
Swasembada pangan mulai digalakkan juga oleh pemerintah. Pada tahun 2017, Indonesia mencapai swasembada jagung. Pada 2019, pemerintah menargetkan swasembada bawang putih dan gula untuk konsumsi, di antara komoditas lainnya. Semuanya dilakukan secara bertahap, sehingga pada tahun 2045 ditargetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
Meskipun pertanian di Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan dan berjalan sangat baik hingga saat ini, bukan berarti tidak ada tantangan. Alih-alih memperluas potensi pertanian, pemerintah dan pelaku sektor pertanian harus lebih siap menghadapi tantangan era kemajuan teknologi informasi. Beberapa tantangan tersebut antara lain pengembangan sumber daya manusia di sektor pertanian.
Untuk itu, sebagaimana disebutkan dalam laman resmi Kementerian Pertanian, pemerintah menggelar pelatihan manajemen agribisnis bersama UKM bekerja sama dengan Asian Productivity Organization (APO) dan Cornell University.
Sementara dari sisi infrastruktur pertanian, pemerintah juga telah memberikan alat dan mesin pertanian (Alcintan) kepada kelompok tani. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah produksi pertanian. Untuk kesejahteraan petani, pemerintah juga menggalakkan program kredit komersial, koperasi, dan asuransi bagi petani. Hal itu bertujuan untuk mencegah petani menjual hasil pertanian kepada tengkulak yang dianggap terlalu merugikan.
Kesimpulannya, mengacu pada gambaran di atas, pembangunan pertanian di Indonesia berjalan dengan baik. Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Dengan kerjasama dan kolaborasi antara pemangku kepentingan dan pelaku di bidang pertanian, bukan tidak mungkin pertanian Indonesia mengalami pertumbuhan ke arah yang semakin positif. Indonesia merupakan negara agraris dengan potensi pertanian yang luar biasa. Teknologi pertanian di Indonesia telah berkembang sejak zaman dahulu, namun seiring berjalannya waktu, teknologi pertanian di Indonesia juga semakin modern dan maju.
Teknologi pertanian di Indonesia telah berkembang sejak zaman dahulu. Sejak zaman dahulu orang Indonesia telah mengembangkan banyak teknik untuk meningkatkan produksi pertanian, seperti menanam padi dengan bajak, menanam jagung dengan bajak, dll.
Namun seiring berjalannya waktu, teknologi pertanian di Indonesia juga mengalami modernisasi dan kemajuan pesat. Di era modern ini, telah banyak terjadi perubahan teknologi pertanian di Indonesia. Teknik bercocok tanam yang dulu dilakukan dengan tangan, seperti menanam padi dengan bajak, kini telah digantikan dengan mesin pertanian modern.
Mesin pertanian seperti traktor, mesin pemotong rumput,