
Kasih Seorang Ibu Kepada Anaknya – – Sedih banget berita TVONE (31.10.2021), anak dititipkan ke panti jompo, katanya ibunya sibuk dan tidak bisa ngurusin ibunya. Selain itu, jika ibunya meninggal nanti, sang anak tega mengajukan permohonan agar pemakaman ibunya diadakan di panti jompo.
Bagaimana mungkin seorang anak menelantarkan ibu kandungnya di panti jompo dan tidak mau menemuinya ketika dia meninggal.
Mengapa bocah itu begitu keras kepala, di mana hati nuraninya? Tidak ada cinta untuk ibu? Mengapa ini terjadi Ibu kita yang melahirkan kita, mengasuh kita, merawat kita, membesarkan kita, membesarkan kita. Apakah tepat untuk mengganti ASI dengan air ledeng?
Perilaku buruk anak-anak dengan orang tua mereka mungkin karena kesalahpahaman mereka tentang agama. Islam tidak lagi menjadi dasar penyelesaian segala persoalan hidup, termasuk kesusilaan bagi kedua orang tua.
Aturan hidup yang digunakan saat ini dikembangkan oleh penjajah kafir yang disebut sistem kapitalisme sekuler. Dimana sistem ini meningkatkan kebebasan material dan perilaku.
Di mana rasa cinta dan hormat kepada orang tua, terutama ibu hilang, hati nurani terserap oleh nafsu materialistis, dan jika merawat orang tua tidak membawa keuntungan materi, maka menelantarkan orang tua adalah solusi yang dipilih.
Kehidupan kapitalis sekuler telah memisahkan anak dari ibu. Tuba diberikan kepada ibu yang telah menyusui lebih dari dua tahun.
Sistem kapitalis sekuler tidak mampu mendidik ibu dari anak-anaknya menurut aturan Islam. Hubungan antara ibu dan anak akan harmonis hanya dengan ajaran Islam.
Ibu adalah orang yang sangat mulia dari sudut pandang Islam. Ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Ibu yang pertama kali mengajarkan anak tentang Tuhannya, harus taat dan taat kepadanya.
Misalnya kisah Nabi Musa muda yang selamat setelah Fir’aun, karena ibunya mendidik dan membesarkannya sedemikian rupa sehingga meskipun Musa hidup di lingkungan kafir Fir’aun, ia tetap teguh pada keimanannya.
Anak dari ibu yang beriman juga akan beriman. Ketika putra Nabi Nuh tumbuh dewasa dan melanggar perintah ayahnya, yang merupakan utusan Tuhan, sejarah nabi juga mencatat kehebatan Ibrahim. Rupanya ibunya (istri Nuh) juga seorang pembangkang. Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.
“Kami memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah, (juga) melahirkannya dengan susah payah. Masa dari lahir hingga disapih adalah tiga puluh bulan, dan ketika dia (anak itu) tumbuh dan mencapai usia empat puluh tahun, dia berdoa: “Ya Tuhan, bimbing aku agar aku bersyukur atas nikmat-Mu.” Kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan melakukan apa yang menyenangkan Engkau. dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir kepada anak cucuku. “Sesungguhnya aku telah bertaubat kepada-Mu, dan aku memang salah seorang muslim.”
Dan
“Kami perintahkan manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya membesarkannya dalam keadaan lemah dan menyapihnya pada usia dua tahun. terima kasih kepada saya dan orang tua Anda. Kamu akan dikembalikan kepada-Ku saja” (Lukman: 14).
Rasulullah SAW juga menjawab pertanyaan Bahza bin Hakim. Dia berkata: Saya bertanya: Wahai Rasulullah, kepada siapa saya berjanji setia? Rasulullah bersabda: “Kepada ibumu.” Saya bertanya lagi: “Lalu kepada siapa?”. Dia menjawab: “Untuk ibumu.” Saya bertanya lagi: “Kepada siapa?”. Dia menjawab: “Untuk ibumu.” Saya bertanya lagi: “Lalu kepada siapa?”. Dia menjawab: “Kepada ayahmu, lalu ke sahabatmu, lalu ke orang terdekat dan tersayang. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Berbuat baik kepada orang tua berarti menghormati mereka, merawat mereka dan menafkahi mereka ketika mereka tidak memiliki penghasilan lagi. Berbuat baik kepada orang tua yang telah meninggal berarti selalu berdoa kepada Allah untuk pahala dan pengampunan dosa mereka.
Saya berharap dengan mengubah sistem yang sekarang menjadi sistem Islam, para ibu tidak diperlakukan buruk oleh anak-anaknya. Amin.
Pendidikan diskursif adalah sarana pendidikan sosial. Silakan kirim surat Anda ke media kami. Wacana Pendidikan akan memilih dan menampilkan berbagai manuskrip dari Anda. Karya yang dikirimkan dapat berupa opini, SP, puisi, cerpen, sejarah islam, zaqafa islam, fikih, cerpen, olah raga, kesehatan, makanan atau karya lainnya. Postingan tidak boleh berisi kebohongan, SARA, ujaran kebencian, atau bertentangan dengan syariat Islam. Penulis bertanggung jawab penuh atas teks yang disajikan Pendapat umum tentang “ibu” dapat dikatakan sebagai orang yang dapat melahirkan seseorang dengan cinta, kelembutan dan perhatian, dan yang dapat membesarkan seseorang hingga dewasa. Ada banyak pandangan tentang definisi ibu. Namun demikian, saya percaya bahwa ibu adalah wanita yang baik hati dan lembut dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya.
Bayangkan beban di perut ibumu saat kamu menggendong kami. Padahal, setiap detik ibu senantiasa memantau perutnya agar tidak ada yang berbahaya di dalamnya. Setiap detik diawasi dengan cermat.
Dari segi konsumsi makanan, juga sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang bervitamin agar kita bisa tumbuh sehat di dalam kandungan ibu. Cinta dan kasih sayang seorang ibu selalu hadir dan dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, dedikasi dan perhatiannya tidak pernah berhenti, seperti keajaiban yang ada dan menjadi naluri alami untuk terus memberi dari hati.
Anak adalah buah dari kasih sayang orang tua, mereka belajar dan belajar dari orang-orang terdekatnya terutama dari sosok ibu. Oleh karena itu, cinta dan perhatian tulus seorang ibu kepada anaknya menjadi sumber inspirasi bagi para ibu untuk bersikap dan menunjukkan kreativitasnya setelah mendapat perhatian tersebut.
Kutipan dari lagu “Kasih Ibu Selamanya Beta” menjelaskan bahwa kasih sayang seorang ibu tidak akan pernah habis atau bahkan tergantikan oleh harta. Ketika memikirkan tentang cinta seorang ibu kepada anaknya di zaman modern ini, banyak orang yang membandingkan cinta seorang ibu dengan anaknya ketika melihat kasus penganiayaan anak, bahkan ada yang sampai tega membunuh anaknya sendiri. ibu sendiri Tragis, kejam dan tidak manusiawi. Beginilah cara berpikir masyarakat.
Di zaman modern ini, ada banyak faktor yang membuat orang bertanya-tanya tentang kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Faktor ekonomi sangat dominan mempengaruhi perilaku sensitif ibu. Ketika keadaan ekonomi memburuk, seorang ibu dapat dengan cepat berpikir untuk membunuh anaknya dengan dalih tidak mampu membeli susu, makanan dan vitamin untuk anaknya. Tetapi ada banyak ibu di belakang mereka.
Mari kembali ke pandangan orang lain yang menyatakan bahwa kasih sayang seorang ibu tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Namun, di zaman sekarang ini, apa yang dipikirkan seorang anak tentang cinta seorang ibu kepada seorang anak? ini menarik. Ada sedikit cerita tentang gaji yang ingin diterima sang anak, karena sang anak sering dimintai tolong oleh ibunya (dalam hal ini bukan pembantu). Sang ibu meminta bantuan anaknya, karena ibunya sibuk dengan pekerjaan rumah tangga, dan anaknya sedang istirahat dan tidak melakukan pekerjaan yang begitu penting. ibu meminta bantuan anaknya, khususnya: pergi ke toko, merawat adiknya, menyirami tanaman di depan rumah. Sore hari, saat ibu istirahat, anak yang minta tolong datang ke ibu dengan membawa secarik kertas bertuliskan: “BAYAR UNTUK MEMBANTU IBU SAYA HARI INI” Perjalanan ke toko = 5 ribu, Merawat adik = 10 ribu, tanaman Irigasi = 5 ribu, dan jumlahnya 20 ribu. Anak itu dibayar. Apa yang ibu lakukan? ibu membaca sambil tersenyum dan menjawab surat berikut ini: Menjagamu selama 9 bulan = gratis, Melahirkanmu = gratis, Merawatmu sampai dewasa = gratis, Memandikanmu = gratis.
Bocah itu membaca ini dengan air mata berlinang dan meminta maaf kepada ibunya. Dari kisah ini dapat kita simpulkan bahwa jangan pernah membandingkan kasih ibu dengan apapun karena kasih ibu sangat murni. Seorang ibu tidak mengharapkan apapun dari anaknya. Seperti yang dikatakan semua agama, cintai ibumu lebih dari apapun di dunia ini. Cinta seorang ibu tidak pernah berakhir. Sosok ibu merawat anaknya dengan sepenuh hati sejak berada di dalam kandungan ibu. Setelah melahirkan, seorang ibu menjadi sosok yang sangat menyayangi anaknya.
Cinta seorang ibu untuk anak-anaknya lebih besar dari apa pun di dunia ini. Seorang ibu mengorbankan segalanya untuk anaknya. Bahkan, dia maju ke depan saat anaknya kesal, dan menggendongnya saat dia kesal.
Pengorbanan seorang ibu untuk anaknya memang luar biasa. Untuk ini, jaga dirimu dan cintai dengan sepenuh hati. Tersenyumlah pada ibu, kamu tidak harus memberi kemewahan. Sampaikan kata-kata pengorbanan kepada ibu sebagai ucapan terima kasih.
Anda bisa mengirimkan kata-kata pengorbanan langsung ke ibu Anda atau mengirimkannya melalui pesan pribadi. Ini juga cocok untuk mengungkapkan kalimat pada waktu-waktu tertentu. Misalnya pada hari ulang tahun ibu, hari ibu atau waktu lainnya. Kata kata bakti ibu tidak hanya sarat makna, tapi juga sangat menyentuh hati.
1. “Ibu saya siap kehilangan kebahagiaannya untuk melihat saya bahagia. Tapi apa yang sering saya lakukan? Aku tidak sengaja menyakiti ibuku.”
3. “Saya mencintai ibu saya karena dia memberi saya segalanya. Dia memberiku cinta, dia memberiku jiwanya, dan dia memberiku seluruh waktunya.”
6. “Cinta seorang ibu adalah bahan bakar yang memungkinkan seorang ibu melakukan hal yang mustahil.” – Marion C. Garetti
10. “Dari semua hak yang dimiliki perempuan, yang paling istimewa adalah hak untuk menjadi