
Dampak Negatif Dari Perkembangan Teknologi – Teknologi memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Tentu banyak dampak positif dari teknologi, namun banyak juga dampak negatifnya. Berikut ini akan kami sebutkan beberapa dampak negatif dari hadirnya teknologi yang mungkin 5 atau 10 tahun yang lalu belum akan terjadi pada kita, khususnya masyarakat Indonesia. Apa dampak negatif dari ketersediaan teknologi ini? Inilah jawabannya.
Mungkin 5 atau 10 tahun yang lalu, kehidupan masyarakat Indonesia sedikit lebih aman dan tenteram, karena tidak termakan oleh berita-berita liar (penipuan). Tapi sekarang lihatlah, situasi mulai berubah, dimana berita-berita yang memberatkan (disinformasi) mulai bermunculan dan menjadi kekuatan publik. Di Indonesia sendiri, masalah liar (hoax) sudah ada dan harus diketahui semua orang. Apalagi di tahun 2018 dan 2019, Indonesia akan menggelar pemilu yang diperkirakan akan membawa berita yang lebih menghebohkan lagi untuk menjatuhkan nama seseorang.
“Yang dekat terasa jauh, dan yang jauh terasa dekat.” Ini adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan bagaimana teknologi telah mengubah kehidupan manusia sedemikian rupa. Ya, ketika ketiganya duduk bersama seorang teman, seringkali salah satu atau mungkin ketiganya ingin sibuk dengan alatnya. Padahal, jika dicek lebih jauh, yang mereka lakukan hanyalah membuka status atau postingan sosial orang lain. Akibatnya, waktu menjadi sangat berharga dan harus digunakan untuk berkomunikasi daripada hanya digunakan dengan alat, sehingga komunikasi antar manusia pun semakin berkurang.
Permainan firasat (manda sunda), petak umpet, merupakan beberapa permainan tradisional yang sangat asyik jika dimainkan bersama teman-teman pada tahun 90-an.
, karena mereka terlalu sibuk dengan barang-barang mereka. Ya, anak-anak zaman sekarang yang digandeng gadget, pasti akan membuat permainan tradisional menjadi terlupakan dan perlahan menghilang dalam kehidupan sosial.
Sebenarnya bermain dengan tongkat selfie. Ya, fenomena ini sudah menyebar dan menjalar ke kalangan anak muda khususnya di Indonesia. Sebenarnya jika kita tanyakan apa pemikiran dan alasan mereka melakukan hal tersebut, jawabannya adalah mereka hanya ingin ditemukan atau ingin dilihat oleh temannya. Selfie sebenarnya legal, asal masih anak-anak
Anda mengikuti pedoman yang digunakan dan mengetahui foto mana yang cocok untuk dinikmati semua orang, dan foto mana yang hanya cocok untuk dilihat secara pribadi (koleksi pribadi).
Efek negatif dari semakin tersedianya teknologi adalah semakin banyak orang yang suka dipermalukan. Bisakah ini dibuktikan? Tentu saja bisa, karena saat ini media sosial seakan menjadi tempat mengumbar rasa malu dan begitu mudah untuk melihatnya. Bahkan, ada satu kata yang bikin kepala geleng-geleng, yaitu kalau mau terkenal tunjukkan aurat atau malu. Betapa bahayanya suatu masalah, dimana masalah pribadi yang seharusnya ditutup-tutupi, tersebar ke orang lain yang belum tentu memberikan solusi.
Masalah mengungkapkan rasa malu ini tidak akan terselesaikan jika individu tidak mengubah situasi mereka sendiri. Jadi, jika masih menemukan orang yang suka malu-malu di media sosial, cobalah untuk menguranginya, karena ini akan membuat keadaan menjadi lebih aman dan lebih baik.
Pada tahun 90-an, yang namanya mengumbar aurat merupakan sesuatu yang tabu bagi masyarakat Indonesia, karena melanggar aturan dan menunjukkan karakter seseorang yang tidak tahu malu. Tapi sekarang lihat, ada banyak wanita yang telanjang. Padahal, jika mereka memahami hal ini, mereka pasti akan dibunuh.
Perempuan yang aktif di dunia bawah sering melakukan aksinya melalui aplikasi atau media sosial. Mungkin mereka punya rencana dan tujuan tertentu yang ingin mereka tunjukkan ketelanjangannya, tapi yang jelas apa yang mereka lakukan sangat bodoh, karena foto dan video yang mereka ambil bisa diunduh oleh pihak lain, lalu menyimpannya untuk keperluan pribadi atau mendistribusikannya. . ke luar.
Mengumpat kepada orang lain di masa keterbukaan dan teknologi tampaknya menjadi hal yang biasa dilakukan. Lihatlah kebanyakan media sosial, hujatan, hinaan menjadi semakin banyak. Kita ambil contoh ketika seorang individu melakukan kesalahan, tanpa sengaja individu tersebut di media sosial, netizen akan langsung menyerang akunnya dan memberikan hinaan.
Kasus seperti ini banyak terjadi dan mudah ditemukan. Bahkan membuat kita menutup dada, karena kualitas pengguna media sosial di Indonesia masih sangat rendah, belum diketahui. Itulah beberapa dampak negatif teknologi yang bisa disebutkan. Semoga kita bisa menghindarinya dan menggunakan teknologi hanya untuk hal-hal yang baik.
“Agar selalu update dengan perkembangan teknologi dan informasi, yuk lengkapi perlengkapan dan aksesorisnya dengan membelinya di Lazada melalui! Dapatkan cashback hingga 16,5% dan nikmati juga promo menarik lainnya. Tertarik? Klik disini.”
Cerita, Gaya Hidup, Olahraga, Inspirasi, Perjalanan, Makanan, Promosi Baru, Rekomendasi, Tip, Perjalanan, Fashion
Merek Alternatif, Cerita, Cinta dan Hubungan, Gaya Hidup, Olahraga, Inspirasi, Kecantikan, Bisnis Baru, Ide, Fashion, Wanita Revolusi teknologi yang cepat akan memengaruhi kehidupan kita secara signifikan dan membuat kita percaya bahwa hidup kita telah berubah menjadi lebih baik. Sekarang komunikasi dengan teman atau kerabat jauh kita, membeli produk atau produk eksklusif dan mengadakan pertemuan bisnis dimungkinkan dengan satu klik. Kami percaya bahwa semua perubahan ini telah membuat hidup kami lebih nyaman dari sebelumnya. Namun, ada kekhawatiran yang dimiliki banyak orang tua, yaitu apakah teknologi bermanfaat bagi anak-anak mereka atau justru berdampak negatif? Apa saja efek samping dari teknologi? Apakah teknologi meningkatkan atau menurunkan produktivitas?
Hati anak-anak seperti halaman kosong. Seperti yang kita ketahui bahwa generasi saat ini memiliki tingkat ketangkasan yang tinggi. Kecerdasan mereka yang tinggi memungkinkan mereka untuk mengisi halaman kosong secepat kilat dengan informasi yang mereka berikan. Informasi tersebut tidak hanya dapat diperoleh dari buku dan materi pendidikan lainnya, tetapi juga dari game, acara TV, dan SMS.
Hari-hari ini, anak-anak menikmati internet, game, atau SMS. Kegiatan ini telah mempengaruhi jiwa mereka secara negatif, meningkatkan tingkat depresi. Sekarang, mereka kesal ketika diminta melakukan sesuatu saat bermain game atau menggunakan Internet. Misalnya, ketika orang tua mereka meminta mereka membuang sampah, mereka marah. Praktik ini terbukti merusak hubungan banyak orang tua dan anak.
Kesabaran adalah kebajikan yang berharga karena tanpanya orang bisa lepas kendali. Kesabaran itu penting dan tanpanya tidak ada yang bisa bertahan melalui kesulitan hidup. Menurut penelitian, toleransi anak-anak hilang sama sekali akibat penyalahgunaan teknologi. Misalnya, anak-anak menjadi marah saat menjelajahi Internet, dan halaman yang ingin mereka lihat membutuhkan waktu untuk mendapatkannya.
Akibat penggunaan komunikasi online dan jalan pintas yang berlebihan, kemampuan menulis generasi muda saat ini menurun dengan sangat cepat. Saat ini, anak-anak sangat bergantung pada komunikasi digital sehingga mereka benar-benar lupa bagaimana meningkatkan keterampilan menulis mereka. Mereka tidak tahu bagaimana menulis kata-kata yang berbeda, bagaimana menggunakan tata bahasa yang baik atau bagaimana menulis.
Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa kemajuan teknologi telah menyebabkan cara berinteraksi dan berkomunikasi yang benar-benar unik. Saat ini, semakin banyak orang berkomunikasi dengan orang lain melalui berbagai platform seperti aplikasi obrolan, permainan peran online, jejaring sosial, dll. Kemajuan teknologi telah menghambat kemampuan interaksi fisik banyak anak di seluruh dunia. Pada akhirnya, mereka tidak tahu bagaimana berinteraksi dengan orang lain saat bertemu langsung atau bagaimana seharusnya bersikap saat berhadapan dengan orang lain.
Intinya, meskipun teknologi harus bertahan dan berkembang di zaman sekarang ini, orang tua tetap harus membimbing anak-anaknya dengan memantau penggunaan teknologinya, lebih-lebih agar kita terhindar dari dampak buruk seperti yang disebutkan di atas. . Namun, setelah banyak asosiasi positif, penggunaan teknologi membawa banyak masalah kesehatan di segala usia.
Tidak hanya di mata, nyeri juga dapat dirasakan di area tubuh lainnya, seperti kepala, leher, dan bahu. Untuk mencegah hal ini terjadi, gunakan 20-20-20.
Untuk setiap 20 menit melihat layar perangkat, luangkan 20 detik untuk melihat sesuatu yang lain, 20 kaki (sama dengan 6 meter).
Cara banyak orang menggunakan alat dan komputer dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk. Menunduk dan membungkuk akan memberi tekanan ekstra pada leher dan tulang belakang Anda.
Bisa mengganggu ritme sirkadian atau ritme tubuh, sehingga membuat orang sulit tidur. Anda mungkin juga merasa lebih berenergi keesokan harinya.
Hindari penggunaan gawai 1-2 jam sebelum tidur untuk menghindari efek negatif teknologi terhadap kesehatan. Gantilah dengan aktivitas lain, seperti peregangan, membaca buku, atau mandi air panas.
Penggunaan teknologi yang berlebihan menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kematian dini.
Oleh karena itu, ada baiknya menggunakan teknologi yang mendorong produksi hiburan. Cara ini dapat mengurangi perilaku sedentari yang dapat menimbulkan penyakit.
Otak anak masih berkembang dan peka terhadap pengaruh teknologi. Masalah kesehatan seperti ADHD juga bisa terjadi pada anak muda ketika mereka terlalu banyak menggunakan media digital.
Menurut sebuah penelitian, orang dewasa berusia 19-32 tahun dengan penggunaan media sosial tertinggi tiga kali lebih mungkin merasa terisolasi secara sosial daripada mereka yang tidak menggunakan media sosial secara teratur.
Interaksi sosial yang positif akan memengaruhi tingkat depresi dan kecemasan yang lebih rendah. Namun, sebaliknya juga terjadi.
Dengan interaksi media sosial yang negatif, orang akan mengalami tingkat depresi dan kecemasan yang tinggi. Jadi, berhati-hatilah, itu bagus!
Saat menonton TV akan cenderung memilih asupan yang tidak sehat. Bahkan, risiko obesitas juga meningkat (apalagi jika Anda jarang berolahraga).
Sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi