Dampak Kenaikan Harga Bbm Terhadap Masyarakat – Kelompok 6 : MUHAMMADIYAH TANGERANG 2014
Indonesia merupakan negara penghasil minyak, namun sebagian besar cadangan minyak negara dikuasai oleh perusahaan asing karena keterbatasan sumber daya manusia Indonesia. Sebutan BUMN dalam pengelolaan perminyakan adalah Pertamina hanya pertunjukan dan pemerintah ingin memberikan kendali pengelolaan kepada perusahaan asing tanpa memperdulikan kesejahteraan rakyatnya sendiri. Kenaikan harga BBM juga akan meningkatkan inflasi. Hal ini terlihat dari kenaikan harga BBM yang menyebabkan inflasi meningkat sedemikian tinggi sehingga dapat menimbulkan keresahan sosial dan bertambahnya jumlah penduduk miskin akibat daya beli masyarakat yang miskin. . Keinginan akan bahan bakar telah menyentuh setiap aspek kehidupan. Harga bahan bakar akan mempengaruhi harga barang atau jasa lainnya. Kenaikan harga BBM yang dibarengi dengan kenaikan harga komoditas berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. Masyarakat kecil akan semakin sulit karena kenaikan harga BBM saat Lebaran dan liburan sekolah. Apalagi, kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak pada peningkatan angka kemiskinan. Kalaupun pemerintah berjanji akan memberikan kompensasi kepada masyarakat berpenghasilan rendah, dampaknya tidak akan besar. Kompensasi yang bertujuan sebagai jaring pengaman untuk mengentaskan masyarakat miskin dari kemiskinan, berpotensi untuk dimanfaatkan oleh agenda politik. Karena sebentar lagi Indonesia akan memasuki masa pemilihan umum (pemilu), maka jumlah penduduk miskin akan bertambah karena kepentingan politik untuk menayangkan gambar.
3 B. Pertumbuhan ekonomi Kalaupun kita mempertimbangkan kenaikan harga bahan bakar untuk orang miskin atau orang miskin, faktor penting hanya satu: kenaikan harga kebutuhan pokok. Di sisi lain, menurut pemerintah, dana masyarakat tidak bisa terus digunakan untuk mengalihkan subsidi BBM karena sektor lain terabaikan. Menurut Badan Kebijakan Keuangan Kementerian Keuangan tahun lalu, besaran subsidi kesehatan hanya Rp 43,8 triliun, infrastruktur Rp 125,6 triliun, bansos Rp 70,9 triliun, dan subsidi BBM paling tinggi Rp 165,2 triliun. Total subsidi energi dalam APBN 2011 adalah Rp 255 triliun, belum termasuk subsidi listrik Rp 90 triliun. Pencapaian subsidi BBM dilebih-lebihkan karena konsumsi BBM tidak bisa dikendalikan. Misalnya, pada 2010, subsidi BBM harus terpakai hingga Rp. Begitu juga dengan subsidi sebesar Rp. 96 triliun dan kemudian hampir dua kali lipat. 165,2 triliun. Akibatnya, hanya ada sedikit peluang untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur dan non-fisik, termasuk kesehatan dan pendidikan. Menurut pemerintah, pengurangan subsidi BBM sebagian akan diarahkan untuk program infrastruktur, namun belum jelas bagaimana cara kerjanya dan bagaimana pencapaiannya. Annie Sri Hartathi dari INDEF mengatakan situasi ini sangat tidak adil bagi masyarakat miskin. Akan lebih tepat sasaran jika diarahkan pada program pembangunan infrastruktur atau mitigasi. Orang miskin lainnya.
4 C. INFORMASI AIVER Pengamat ekonomi Aviliani mengatakan pemerintah harus mewaspadai risiko kenaikan inflasi jika harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Antara Rp dan Rp, kenaikan harga BBM diperkirakan akan meningkatkan laju inflasi nasional menjadi 6,5 persen tahun ini. Jika kenaikan harga BBM bervariasi dari Rp ke Rp, inflasi diperkirakan akan meningkat sekitar 1 sampai 2 persen, dengan inflasi nasional cenderung meningkat menjadi sekitar 6,5 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan inflasi IHK tahun kalender 2011 sebesar 3,79 persen. Bank Indonesia menghitung jika harga BBM naik antara Rp.500 dan Rp. Hal ini akan menyebabkan inflasi melebihi 5,5 persen. Menurut Aviliani, akibat kenaikan harga minyak mentah dunia, pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM. Ini terutama benar sejak Iran berhenti mengekspor ke Eropa. Harga minyak naik menjadi $115 per barel. Inflasi akibat kenaikan harga BBM tidak akan menyebabkan inflasi jika rupiah berada di antara Rp dan Rp terhadap dolar AS. Selain itu, tingkat penggunaan publik tetap tinggi. Karena tren masyarakat Indonesia, konsumsi juga akan meningkat seiring apresiasi rupiah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di sekitar 6 persen tahun ini karena pertumbuhan konsumsi yang kuat. Karena sekitar 64 persen dari tingkat pertumbuhan nasional dikonsumsi. Harga BBM Rp. Pelarangan penggunaan BBM bersubsidi, terutama untuk mobil pribadi, untuk mencegah inflasi dinilai memiliki risiko inflasi yang lebih rendah dibandingkan kenaikan harga BBM untuk semua jenis kendaraan. Sementara itu, Pengamat Perminyakan Qurtubi mengatakan pemerintah harus segera menyesuaikan harga BBM bersubsidi seiring dengan kenaikan harga minyak dunia. Ketegangan antara Iran dan Barat atas krisis keuangan di Uni Eropa dan Amerika Serikat, serta sanksi terhadap ekspor minyak Iran, menaikkan harga. Minyak Dunia. Kenaikan Rp per liter akan menjadi prinsip yang paling praktis. Kurtubi memperkirakan harga minyak dunia akan naik menjadi $120 per barel untuk harga minyak mentah Indonesia (ICP), yang akan naik menjadi $120 hingga $130 per barel bahkan jika pelabuhan Hortmutz ditutup.
Dampak kenaikan harga BBM akan dirasakan oleh para pekerja nasional, apalagi komponen KHL 46 dalam Permenaker 17/2005 otomatis akan menaikkan harga nominalnya. Sebagai contoh sederhana, harga pakaian, makanan, sewa kamar dan fasilitas lainnya pasti akan naik, dan penyesuaian komponen KHL akan dilakukan pada akhir tahun untuk menyesuaikan harga komponen tersebut. Kenaikan harga BBM dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi yang pada gilirannya dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi, seperti penangguhan upah bagi pekerja. Mengurangi upah atau mengurangi jumlah pekerja. . Anggota KHDR dari Kepulauan Riau meminta Kementerian Sumber Daya Manusia dan Migrasi (kemenakertras) untuk menasihati pengurus Apindo agar tidak melakukan hal tersebut karena dampak kenaikan harga BBM terhadap industri. Jika pemerintah ingin berinovasi dan tidak selalu mencari solusi termudah, ada solusi lain untuk mengatasi kenaikan harga minyak dunia selain kenaikan harga BBM. Hemat uang dengan makan keras, jangan boros, maksimalkan pengembalian pajak untuk menghindari kebocoran, dll.
6 E. Pengangguran Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap kegiatan ekonomi disebut dengan multiplier effect. Misalnya harga BBM mencapai Rp 6000/L maka akan menaikkan harga barang dan jasa, karena kenaikan harga BBM merupakan unsur utama dalam menentukan harga barang dan jasa. Seiring dengan naiknya harga barang dan jasa, asumsi pendapatan masyarakat tetap stabil, daya beli masyarakat juga menurun. Pendapatan seseorang tidak selalu meningkat seiring dengan kenaikan harga BBM. Akibatnya, jika harga barang dan jasa naik, produk dalam negeri tidak akan mampu bersaing dengan produk luar negeri yang membanjiri Indonesia. Efek lainnya adalah penurunan perdagangan industri, penurunan pendapatan, dan penurunan pendapatan masyarakat. Hasil masa depan adalah PHK dan pengangguran meningkat. Bersamaan dengan itu, ketika harga BBM hendak naik, muncul program subsidi pemerintah yang disebut BLSM untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi masyarakat. Program bantuan dipandang sebagai kebijakan remedial yang tahan lama dan gagal memperkuat ekonomi masyarakat, sering salah arah, dan menghambat pengembangan potensi ekonomi masyarakat.
Kenaikan harga BBM mungkin tidak terlihat di satu sisi, namun yang dikhawatirkan banyak pihak adalah efek pengganda (multiplier effect) pada biaya kebutuhan pokok. Dengan demikian, diketahui bahwa masyarakat yang lebih kecil akan lebih terpengaruh. Penting bagi pemerintah untuk menanggapi masalah ini dengan serius sebelum mengambil tindakan untuk menaikkan harga minyak. Anggaran publik kita terlalu ketat untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Pemerintah melihat peluang untuk menstabilkan APBN dengan mengurangi subsidi BBM. Sebagai gantinya, pemerintah berencana mengalihkan sebagian subsidi BBM ke Bantuan Sementara Masyarakat (BLSM) untuk mengimbangi kenaikan harga BBM. Jazuli Juwaini menilai BLSM sebagai bentuk perlindungan sosial untuk mengimbangi kenaikan harga BBM. Selain karena efisiensi dan ketepatan target alokasi, ternyata BLSM hanya mengatasi masalah dalam jangka pendek karena sifatnya yang temporer dan arus kas. “Kenaikan BBM berdampak jangka panjang memperpanjang beban hidup masyarakat rentan ekonomi. Seiring waktu, kehidupan masyarakat miskin akan semakin sulit. Jika kenaikan BBM tak terelakkan, pemerintah bisa saja tidak puas dengan penyaluran BLSM . Pemerintah membutuhkan transparansi dan akuntabilitas yang tepat sasaran dan terukur.” dengan dukungan pembiayaan yang memadai dan pengelolaan program yang mengintegrasikan mandat untuk memberdayakan dan memberdayakan masyarakat miskin. Anggaran kemiskinan dalam APBN saat ini kurang lebih Rp 60 triliun untuk bantuan sosial. Itu adalah tersebar di 19 kementerian/lembaga, sayangnya anggaran sebesar itu tidak terkoordinir dengan baik, perencanaan yang kurang terlihat dan implementasi penyerapan anggaran yang kurang, sehingga tidak berdampak signifikan terhadap penanggulangan kemiskinan. bahan bakar (Rp 137,4 triliun), listrik (Rp 65 triliun) dan cadangan risiko energi. y (Rp 23 triliun) untuk subsidi. Kedua, mencabut Pasal 7 Ayat 6 dan mengizinkan pemerintah mengambil kebijakan harga BBM. 22 Tahun 2011 dan upaya mitigasi. Jika hal ini tercapai, maka akan tercapai angka defisit anggaran pemerintah sebesar 2,23 seperti yang diusulkan pemerintah.
Eka Sari Lorena Transport tbk (LORENA), sebuah perseroan terbatas, menyambut positif kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) karena akan mendorong masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Harga BBM akan naik